TIDORE – Setelah melakukan pengundian terhadap 38 pedagang baik pemilik rumah makan maupun warung kopi yang berada di kawasan pantai tugulufa kelurahan Tuguwaji, rencanya pada bulan februari mendatang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tidore Kepulauan akan merelokasikan pedagang tugulufa untuk ditempatkan pada tempat kuliner yang telah disediakan oleh Disbudpar tepatnya di depan Pasar Rakyat Kelurahan Indonesiana Kecamatan Tidore. Hal ini diakui Kepala Disbudpar Kota Tidore Kepulauan, Yakub Husain saat ditemui belum lama ini diruang kerjanya, dia mengatakan alasan pihaknya belum bisa menempatkan pedagang pada tempat kuliner yang telah dibangun saat ini karena masih menunggu dilakukannya pemasangan Air.

“Kami targetkan dibulan Februari semua pedagang ini sudah akan kami tempatkan di tempat kuliner yang baru, karena saat ini tinggal menunggu pemasangan Air, namun pemasangan air ini diluar dari item pembangunan tempat kuliner yang dilakukan oleh Disbudpar, karena itu masuk dalam programnya PDAM,” ungkapnya.

Dan menariknya, selain pedagang ditempatkan ditempat Kuliner yang baru dibangun itu, ditahun 2020 ini juga akan dilakukan pengembangan oleh Disbudpar Provinsi Maluku Utara terkait dengan pembangunan taman dan tempat bersantai bagi para pengunjung. “Programnya sudah masuk dan tinggal menunggu proses tender,” tambahnya. Selain menyediakan tempat Kuliner, Yakub juga mengatakan bahwa tempat kuliner yang dibuat dengan menggunakan katu itu mendapat apresiasi dari Kemenrtrian Pariwisata karena memiliki keunikan tersendiri yang dapat menonjolkan kearifan lokal. Bahkan dari beberapa Comunitas di Ternate juga sempat mengunjungi Disbudpar Kota Tikep untuk meminta informasi mengenai penjual katu, guna dibeli dan dilakukan di ternate.

“Pekerjaan tempat kuliner inikan bersumber dari Kementrian Pariwisata, dan mereka sangat mengakui desaign pembangunan  yang menggunakan katu, bahkan mereka minta kalau bisa dibangun pembangunan seperti ini sebanyak mungkin di Kota Tidore Kepulauan, karena dari aspek pariwisata tidak hanya melihat perputaran ekonomi melainkan juga dilihat dari keunikannya,” jelasnya. (ute)