17 Pedagang Pasar Basanohi Sempat Gunakan KM Dorolonda

ABK KM Dorolonda saat lakukan rapid test waktu lalu

SANANA – Dari 50 pedagang pakaian di pasar Basanohi Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang diperiksa oleh gugus tugas penanganan percepatan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) pada Kamis (30/4) malam. Terdapat 17 di antaranya memiliki perjalanan dari Jakarta-Ambon menggunakan KM. Dorolonda sejak akhir Maret lalu.

Sebanyak 17 orang tersebut, yang sudah dilakukan Rapid test oleh petugas Covid-19 Kepsul, hasilnya reaktit adalah 4 orang. Sementara yang 13 orang itu belum dilakukan rapid test.

“Setelah kami lakukan pemeriksaan terhadap 50 pedagang pakaian di pasar Basanohi itu, dan seluruh data maupun riwayat perjalanannya diselesaikan oleh petugas, terdapat 17 orang yang naik kapal Dorolonda dari Jakarta tujuan Ambon pada akhir Maret lalu,” kata Hendra selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kepsul, Sabtu (2/5) dini hari.

Baca juga:  Pusat Kuliner Ternate Siap Diresmikan Wali Kota

Hendra mengatakan, mereka 50 orang itu sudah sebanyak 11 orang yang dilakukan Rapid test. Jumlah 11 orang itu 6 orang hasilnya reaktif, termasuk 4 orang di dalamnya yang naik kapal Dorolonda. “Mereka 17 orang itu tidak semua sudah lakukan Rapid test. Hanya 4 orang saja. Hasil Rapid test pertama itu reaktif,” ujarnya.

Mengingat, lanjutnya, alat medis dalam bentuk Rapid test yang dikirim oleh Pemerintah Provinsi Malut kepada Kepsul sangat terbatas. Makanya 50 pedagang pakaian itu tidak semua lakukan Rapid test. “Jadi kalau alat medis yang dibeli oleh Pemda Kepsul jika sudah tiba di Sanana pada 5 Mei, maka 50 itu akan kembali lakukan rapid test,” jelasnya.

Baca juga:  Lima Hari Hilang, Nelayan Mafututu Kota Tidore Ditemukan Meninggal Dunia 

“Sekarang mereka sudah berada di rumah masing-masing dan melakukan isolasi diri sendiri. Akan tetapi, pada Senin (4/5) meteka yang hasil Rapid test-nya reaktif itu akan diisolasi di SMP Negeri 1 Sanana. Mereka tersebar di 2 desa, yakni Desa Fogi dan Waihama,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepsul itu. (nai)

error: Content is protected !!