Longsor di Rua Ancam Rumah Warga

Longsor di Kelurahan Rua

TERNATE – Pada Minggu (13/06/2021), terjadi longsor di RT 07, RW 04 Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate. Longsor ini mengakibatkan sejumlah pemukiman warga yang berada dekat dengan lokasi kejadian terancam ambruk, termasuk  satu rumah ibadah yang berada dekat lokasi longsor.

Longsor ini terjadi sekitar pukul 05.00 WIT, dimana saat hujan lebat disertai dengan ombak, sebab talud yang di bangun dengan ketinggian mencapai 8 meter berada tepat dekat dengan pantai dengan kondisi yang curam. Kepala BPBD Kota Ternate M. Arief Gani di konfirmasi mengatakan, pihaknya bersama dengan staf BPBD sudah diterjunkan ke lokasi, bahkan tim yang diterjunkan juga sudah melakukan pengukuran.

“Lokasi kejadiannya curam dan tinggi sekali, nanti kita lihat dari hasil identifikasi ke lokasi ini, kemudian dianalisa biayanya, kalau tidak kita koordinasi dengan PUPR, asalkan bisa tertangani,” katanya.

Baca juga:  Himbauan Dan Pembagian Masker ke Pedagang

Menurut dia, langkah mitigasi yang dilakukan nantinya akan dimulai dasar tebing, dengan membuat talud penahan ombak. “Agar bisa menahan tanah dari atas,” ungkapnya. Sebab kata dia, tempat kejadiannya berada di tepi pantai dan sangat rawan jika terus di hantam ombak.

“Kalau yang longsor ini baru satu rumah, tapi mengancam kurang lebih 12 rumah ditambah satu sarana ibadah,” jelasnya. Menurut Arif, pihaknya telah menghimbau ke pemilik rumah yang menempati di pesisir agar waspada dan terus ikhtiar, sebab Kota Ternate masih berada di musim penghujan.

“Mudah-mudahan dengan begitu kita dapat terhindar dari musibah yang lebih besar lagi, kalau yang ada sekarang ini talud penahan tanahnya yang roboh,” tegas dia.

Baca juga:  Pekan Ini Depan Pasar Higienis Bersih Dari Pedagang

Terpisah Kepala Dinas PUPR Kota Risval Tribudiyanto menyebutkan, pihaknya jika di koordinasi oleh BPBD terkait dengan struktur teknis pembangunan akan memberikan pertimbangan, karena struktur talud yang sebagian besar ambruk itu karena menggunakan pasangan batu biasa. Mestinya kata dia, sudah harus dibuatkan struktur beton bertulang, apalagi di wilayah ketinggian diatas 7 meter dan berada di bantaran sungai maupun pesisir pantai.

“Karena rata-rata longsor di Ternate ini hanya menggunakan pasangan batu saja, tidak ada struktur betonnya. Kalau dari BPBD meminta PUPR masuk untuk memberikan desain dari aspek teknis, maka sudah saatnya harus satu tingkat naik lebih tinggi, apalagi kondisi geografis kita yang beberapa titik di bantaran sungai maupun pesisir pantai itu dia curam seperti di Ngade, itu curam sekali makanya harus ada struktur beton untuk penguatan penahan tanah,” jelasnya.

Baca juga:  Gaji ASN Pemkot 2023 Mulai Dibayar

Untuk anggaran kata dia, di PUPR tidak tersedia, dan anggaran yang di ploting untuk kegiatan yang tiba-tiba juga sangat kecil anggarannya. “Tapi nanti kita akan coba koordinasikan ke Satker Cipta Karya atau ke Balai Wilayah Sungai (BWS), kalau ada pendanaan untuk itu kita akan koordinasikan besok (hari ini),” tegasnya.(cim)

error: Content is protected !!