STQH : Vaksinasi Rohani

KH. Abd Hamid Abdulloh, MS.i (Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan Ketua III LPTQ JawaTimur)

Oleh: KH. Abd Hamid Abdulloh, MS.i (Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan Ketua III LPTQ JawaTimur)

Kerumunan dan pengumpulan massa di masa pandemi Covid-19 saat ini menjadi sebuah keniscayaan yang mesti dihindari.  Oleh karenanya, Adaptasi Kebiasaan Baru mengharuskan perhelatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat Nasional XXVI 2021 di Sofifi, Maluku Utara kali ini, hanya terfokus pada tujuan inti dari pelaksanaan STQH, yaitu: untuk melestarikan syiar budaya seni baca kitab suci Al-Quran dan Hadits.

Apalagi aturan protokol kesehatan pada gelaran kali ini cukup ketat. Namun dengan persiapan sejumlah langkah antisipatif, panitia pelaksana STQH Nasional di Sofifi memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan juknis ketat.

Baca juga:  Memelihara Api Skeptis dan Gejolak Idealisme

Sejak MTQ Nasional di Batam kisaran tahun 2014, masyarakat muslim Indonesia sudah mulai terbiasa dengan rekaman lomba di media online dalam menikmati perhelatan MTQ/STQ. Media daring ini tentu -sedikit banyak- mengikis animo masyarakat untuk menyaksikan langsung perlombaan di arena musabaqah. Sebab perhatian mereka tersedot pada kanal-kanal virtual. Bisa jadi – mungkin- rekaman dalam tayangan streaming pada channel online, mengurangi pengalaman spiritual transendennya.

Kegiatan STQH seringkali memantik penonton ikut aktif berpartisipasi dalam bentuk penghayatan subjektifnya terhadap harmoni kalam ilahi, sehingga kerinduan terhadap keindahan ayat-ayat suci dapat mereka rasakan. Even semacam ini sebenarnya menjadi salah satu media potensial dalam menggairahkan nilai-nilai keislaman serta menyalakan api kerinduan ruhaniah dalam diri manusia.

Baca juga:  Elang Rahim Dan Dinamika Pemerintahan

Seni baca Islam-yang sudah ditempa oleh para peserta STQH sejak di daerahnya-adalah berkat kesadaran estetika mereka dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Saya patut senang sebab ternyata elemen perwakilan provinsi-provinsi di Indonesia sungguh tergerak dengan melibatkan diri dalam agenda nasional keagamaan ini.

Bisa disaksikan betapa semarak dan hingar bingarnya tribun STQH Nasional XXVI yang acara pembukaannya dilaksanakan Sabtu, 17 Oktober 2021 di Masjid Raya Shofful Khoirot. Betapa pembukaan musabaqah ini seperti menggambarkan arak-arakan penghuni surga yang berebut mendapatkan sinaran Al-Qur’an. Kemeriahan kegiatan perlombaan ini tak lain lantaran mengikuti konsep ushul fiqh yaitu maslahah mursalah, yakni pelaksanaan acaranya tetap berpedoman pada pertimbangan manfaat dan kegunaannya. Selain itu, ia juga dapat memenuhi kehausan umat dalam hal seni budaya yang relevan dengan konsep sad adzari’ah, yaitu untuk menangkis gemerlap seni budaya asing.

error: Content is protected !!