Pemkab Sula Gagal Tertibkan Pedagang

Pemkab Kepsul gagal tertibkan pedagang di pasar Sanana

SANANA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sula, gagal tertibkan sejumlah pedagang pasar Sanana, Rabu (03/11/2021). Pedagang menilai kebijakan yang dilakukan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) terlalu sepihak.

Plt Kepala Diskoperindag Sula, Djena Tidore mengatakan, sebelum bangunan yang mereka tempati itu direhab, ada kesepakatan antara pedagang dengan pihaknya. Kesepakatannya, setelah selesai direhab mereka bisa kembali di tempat masing-masing. Pedagang menyetujui itu.

“Kenyataannya, pada saat sudah berjualan di luar bangunan, mungkin pedagang merasa lebih menguntungkan, akhirnya pedagang menolak masuk ke dalam bangunan yang telah disediakan,” kata Djena saat ditemui di halaman pasar. Pada saat pemerintah mau melakukan penertiban dengan membongkar lapak pedagang itu, Djena menyampaikan, ternyata mereka menolak. Pedagang yang menolak itu mereka mau kalau mau penertiban, maka harus dipukul rata. Tidak hanya mereka.

Baca juga:  Pemkot Ternate Pastikan Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran

“Tadi kalau kita paksakan penertiban dengan cara kekerasan, tentu ada yang korban. Kita tidak mau hal itu terjadi, karena pedagang yang ada ini semuanya masyarakat Sula,” ujarnya.

Rencananya, dia menambahkan, pihaknya akan memanggil sejumlah pedagang yang komplain itu untuk dilakukan pertemuan dengan tujuan untuk mencari solusi. “Kita akan pertemuan dengan pedagang yang menolak. Setelah itu baru kita kembali lakukan penertiban,” ungkap Djena.

Iga, salah satu pedagang pasar mengatakan, mereka bukannya tidak mau masuk di bangunan baru. Tetapi, pedagang yang menolak ini inginkan penertiban dilakukan secara merata. Jangan hanya pilih kasih. “Kami hanya mau kalau penertiban itu harus dilakukan secara merata. Cuman dari Pengelola Pasar tidak mau. Mereka tidak mau itu tanpa alasan apa-apa,” katanya.

Baca juga:  Mengaku Kesulitan, Dinsos Tikep Bakal Rubah Sistem Bantuan

Bangunan yang direnovasi itu, dia menambahkan, belum selesai secara keseluruhan. Di teras yang sebelahnya itu atapnya masih bocor. “Kalau lapak yang ada di masih menempel di bangunan permanen itu sudah dibongkar, maka dengan sendirinya kita yang di sini akan bongkar lapak kita. Selama tidak merata, kami tetap tidak mau pindah,” tegas Iga.(nai)

error: Content is protected !!