IPO di Bursa, Trimegah Bangun Persada Incar Dana Rp 9,7 Triliun

Sementara hilirnya berupa peleburan dan pemurnian bijih nikel yang menghasilkan Feronikel sebagai bahan baku utama pembuatan baja nirkarat (stainless steel) dan MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) serta produk turunannya Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat yang merupakan bahan baku utama pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik.

Saat ini PT TBP Tbk mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektar di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektar yang terletak di Pulau Obi.

“PT TBP Tbk berada di posisi strategis untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya kebutuhan baterai di industri kendaraan listrik, sebagai respons terhadap upaya transisi energi. Ini akan meningkatkan permintaan bijih nikel maupun MHP,” kata Roy.

Baca juga:  PT TBP Raih Dua Penghargaan Dalam Ajang TOP CSR Awards 2023

Roy menyatakan PT TBP Tbk akan terus mendukung upaya hilirisasi nikel yang digaungkan Pemerintah dan berharap dapat memberikan kontribusi berharga dalam terciptanya ekosistem industri baterai isi ulang untuk kendaraan listrik di Indonesia. 

Sementara itu, mengintip kinerja keuangan, pendapatan PT TBP Tbk dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022. Naik 17,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

PT TBP Tbk juga mencatat pendapatan lain sebesar Rp 231,30 miliar, meningkat 255,82% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65 miliar. Perseroan juga berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi sebesar 9,05% dari Rp873,45 miliar menjadi Rp794,43 miliar. 

Baca juga:  Diduga Terlibat Narkoba, Oknum Polisi Polres Halsel Ditangkap

Laba periode berjalan PT TBP Tbk melesat 207,95% dari Rp1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham ikut naik dari Rp23,16 per lembar saham menjadi Rp78,63. 

Berikutnya, total aset PT TBP Tbk tercatat naik 12,22% dari Rp29,93 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp 33,59 triliun per 30 November 2022. Total ekuitas naik dari Rp12,69 triliun menjadi Rp13,97 triliun per 30 November 2022, dengan total liabilitas bertambah dari Rp17,24 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp19,61 triliun per 30 November 2022. (red)

error: Content is protected !!