RI Miliki Pabrik Nikel Sulfat Pertama di Indonesia Dan Terbesar di Dunia

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto berfoto bersama Bupati Halsel, Usman Sidik dan sejumlah direksi PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk

LABUHA – Harita Nickel melalui unit bisnisnya PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) afiliasi bisnis dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) kembali menjadi pionir di industri hilirisasi nikel dengan meresmikan operasi produksi nikel sulfat pertama di Indonesia dan terbesar di dunia. 

Peresmian operasi produksi nikel sulfat dengan kapasitas 240 ribu ton per tahun tersebut dilakukan di kawasan operasional Harita Nickel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Rabu (31/5). 

Nikel sulfat merupakan bahan utama penyusun prekursor katoda baterai kendaraan listrik.

Peresmian operasi produksi nikel sulfat ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto dilanjutkan dengan peninjauan operasional produksi nikel sulfat di pabrik dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) PT HPL. 

Baca juga:  Alasan Usulan  Pergantian Ketua DPRD Halsel Belum Ditindaklanjuti

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik serta jajaran manajemen Harita Group dan Lygend Resources Technology Co. Ltd.

error: Content is protected !!