RUSLY SARAHA
Penulis
Signal Iduna Park, markas klub Borussia Dortmund menjadi medan penantian. Jude Bellingham yang sempat bermain di klub the black yellows musim 2020 hingga 2023 akan kembali. Ia tak sendiri, tetapi bersama punggawa timnas Inggris lainnya.
Entah berapa banyak senyum yang menyambutnya disana sebagai nostalgia. Pun berapa pula kepala yang ikut mengenang masa-masa sengit Sir Jude bertarung di Bundesliga, terutama saat menghadapi musuh klasik Munchen the Bavarian.
Pasukan Tiga Singa sedang menggenggam tangga empat besar Euro 2024. Sebuah pencapaian beruntun yang sempat diraih mereka pada musim Euro sebelumnya. Meski tampil tak terkalahkan sejak babak penyisihan grup, armada Gareth Southgate menjalani rute sulit di babak gugur, lolos dalam situasi terjepit melawan Slowakia di 16 besar dan memenangkan laga quarter final versus Swiss melalui drama adu pinalti.
Di semifinal ini, Inggris mesti menerima takdir menghadapi De Oranje Belanda. Ini adalah pertemuan ke-23 dari kedua tim dalam jagat bola sepak di berbagai turnamen. Selama adu jago itu, 9 pertandingan berakhir seri. England enam kali berbinar ria dalam kemenangan, sedangkan Holland memukau dengan tujuh kali tampil sebagai the winners.
Salah satu kemenangan menawan skuad negeri Kincir Angin ini adalah tatkala melumat Inggris 3 – 1 di gelaran Euro 1988 yang menempatkan Jerman sebagai tuan rumah. Menariknya trigol De Oranje dilesakkan oleh striker legendaris pengguna nomor punggung 12, Marco Van Basten. Belanda yang kala itu dilatih sang peracik Total Football, Rinus Michels berada dalam formasi berkilau. Selain Ontje Marco, ada Ruud Gullit, Frank Rijkaard dan Defender tangguh, Ronald Koeman yang saat ini menjadi entrenador mereka.
Koeman yang merasakan caps terbanyak di skuad Belanda menikmati jalan haru di Euro 1988 itu. Ia meresapi benar bagaimana spirit kebangkitan merasuki jiwa Hollanders yang sempat kalah di babak penyisihan, tetapi mampu menyudahi laga Euro 1988 dengan prestasi tertinggi sebagai Juara Eropa. Belanda sukses mengkandaskan mimpi Uni Sovyet di Final Munich. Gol spektakuler Ruud Gullit lewat heading keras dan tendangan voli Van Basten menyihir satu stadion dan meneteskan airmata ribuan orang di Kota Moscow. Laga ini menjadi parade sayonara bagi Sovyet sebelum Gorbachev mengumumkan Glasnot dan Prestroika yang membubarkan ke-adikuasa-an negara terbesar di dunia itu.
Kenangan silam Ronald Koeman itu memberi isyarat bahwa armadanya telah siaga satu. Pertempuran melawan tim Britania Raya yang di huni pemain level elit yang bersinar di klub papan atas seperti Manchester City, Arsenal, Liverpool, Bayern Muenchen dan Real Madrid adalah laga paling seru. Dari starting eleven timnas Inggris yang sering diturunkan Coach Gareth hanya goalkeeper Pickford yang bermain di klub menengah premiere league, Everton. Sisanya adalah sosok bernama dan ternama seperti Kyle Walker, John Stones, Foden, Saka, Jude hingga Kane. Jika ada yang bilang skuad ini adalah the dream team Inggris, ya, bisa saja demikian.
Meski begitu, Belanda berada dalam kepercayaan diri tingkat dewa. Sejak 2001, dalam adu tempur melawan Inggris sebanyak 9 kali, mereka hanya sekali merasakan kekalahan dan itu terjadi di markas Johan Cruyff Arena, Amsterdam. Koeman masih tetap akan menaruh punggawa lama Virgil Van Dijk dan Memphis Depay sebagai motivator di lapangan. Bersama Nathan Ake, Van Dijk mengerti benar bagaimana atmosfir liga premier yang mayoritas pemainnya bermain di skuad Inggris.
Di sektor tengah, Tijjani Reijnders yang ibunya berdarah Maluku, Lekatompessy akan menjadi poros tangguh dan penopang serangan terbaik. Tijjani akan membantu Xavi Simons, pemain belia yang bersinar terang di Euro kali ini untuk memberi assist manis buat Cody Gakpo. Simons bahkan mendekap posisi terbanyak sementara sebagai pemberi assist bersama Lamine Yamal dari Spanyol. Statistik ini seolah memberi alarm bahwa agresi Belanda memang makin dahsyat dan berpotensi bikin barikade Inggris jadi kocar kacir.
Lalu bagaimana dengan Bellingham yang kembali ke Dortmund, apakah ia akan mendapatkan sambutan hangat disana?. Saya masih mendekap keraguan. Sebab di skuad Belanda ada Ian Maatsen dan Donyell Malen yang sempat menorehkan dua gol ke gawang Rumania saat ini adalah pemain aktif yang berseragam Die Borussen.
So, bagaimana hasil akhir nanti. Saya menghirup aroma kamis manis sepertinya berpihak buat laskar Oranje. Seperti jiwa-jiwa perkasa yang haus gelar, mereka pasti tak henti melinggis Inggris. Hip Hip Hura Netherland..!!.