TERNATE – Minggu (26/01) sekitar pukul 10.00 Wit, ditemukan seorang pria atas nama Zulkarnain Ibrahim (29) gantung diri di dalam rumahnya.

Zulkarnain Ibrahim yang merupakan warga Kelurahan Maliaro, Kecamatan Kota Ternate Tengah. Awalnya korban dan ayahnya Ibrahim Abubakar (56) ingin memasak ikan pada Minggu (26/01) pagi hari, sedangkan ibunya Hamida Rahman (49) dan adik korban Nurwahida Ibrahim (11) sedang mengaji di dalam kamar. Setelah memasak ikan,  ayah korban Ibrahim Abubakar meminta izin untuk keluar rumah sebentar, setelah Ibrahim meninggalkan rumah, ibu korban Hamida dan adik korban Nurwahida melanjutkan mengaji di dalam kamar.

Namun pada saat itu terdengar pintu kamar korban terus berbunyi, setelah Hamida dan Nurwahida selesai mengaji, meresa penasaran Hamida lantas menyuruh Nurwahida yang merupakan adik korban untuk matikan lampu yang ada di dalam rumah, namun pada saat Nurwahida mematikan lampu di ruangan makan, melihat korban Zulkarnain Ibrahim sudah tergantung.

Melihat aksi itu, Nurwahida yang merupakan adik korban langsung berteriak memanggil ibunya, untuk melihat hal tersebut. Setelah melihat korban yang sudah tergantung, Ibu dan adik korban langsung menelpon Ibrahim Abubakar (ayah korban) untuk balik ke rumah. Pada saat ayah korban sampai dirumah, langsung momotong tali yang di gunakan korban kemudian menurunkan korban.

Keterangan yang diperoleh Fajar Malut dari  Ibrahim Abubakar, bahwa korban 2 tahun lalu memiliki riwayat penyakit kejiwaan yang hingga kini setiap bulannya harus melaksanakan kontrol di rumah sakit. Bahan korban setiap hari harus mengkonsumsi obat penenang dari dokter.

Pada pukul 13.00 Wit, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Ternate. Sehingga pada pukul 13.30 Wit, bagian piket Spkt, penjagaan dan piket Reskrim Polres Ternate tiba di TKP untuk melaksanakan olah TKP.

Keluarga korban saat di temui menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan, sebab tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Sementara Kasat Reskrim Polres Ternate Riki Arinanda membenarkan hal itu. (cr-02)