SANANA – Kepala Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Rudi Duwila beserta jajarannya didemo warganya, Senin (17/2), karena memberhentian penyapu jalan di desa tersebut.
Aksi warga yang tergabung dalam Front Pemuda Ya Gareha ini, karena pemberhentian penyapu jalan yakni Rasma Umamit, diduga karena suaminya Ompo Fagehipon, satu diantara sekian warga yang melakukan protes terhadap proyek pembangunan masjid Desa Pohea. Sehingga, berimbas kepada istrinya yang menjadi tukang sapu jalan di desa tersebut.
Selain pemberhentian Rasma Umamit, aksi ini juga menuntut agar Kades Pohea Rudi Duwila untuk menggantikan stafnya yang tidak berijazah atau yang tidak pernah mengenal sekolah. Dan mengambil warga yang memiliki ijazah SMA.
Mereka juga menuntut agar Ketua BPD Pohea, Amir Kiat segera menggantikan dua stafnya yang tidak lagi aktif dalam melaksanakan tugasnya. Serta meminta Rudi Duwila menyatakan sikapnya, menyikapi permasalahan proyek masjid Pohea. “Aksi kami ini dapat direspon baik oleh Kades Pohea Rudi Duwila. Rudi janji akan secepatnya menanggapi apa yang menjadi tuntutan warga,” kata Koordinator Front Pemuda Ya Gareha, Sarif Fatgehipon, saat dihubungi, Senin (17/2).
Sarif mengatakan, selain poin tersebut, mereka juga menuntut agar pemerintah desa menyelesaikan masalah air bersih, yang saat ini dihadapi oleh masyarakat. “Jadi, tadi Kepala Desa Pohea Rudi Duwila mengakui kesalahannya dengan memberhentikan Rasma Umamit dari cleaning service,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Desa Pohea, Rudi Duwila saat dikonfirmasi mengatakan, aksi yang digelar oleh warganya itu hanya mis komunikasi saja. Yang jelas pemberhentian Rasma Umamit sebagai tukang sapu jalan ini tidak tendensi atau kepentingan. “Kami memberhentikan Ibu Rasma itu karena yang bersangkutan sering sakit-sakit. Hanya saja, orang yang saya suruh untuk menyampaikan pemberhentian itu, lupa memberitahu kepada yang bersangkutan,” katanya. Tukang bersih jalan itu, lanjutnya, harus bekerja setiap hari. Sementara yang bersangkutan sakit. Apalagi, lokasi yang menjadi bagian Rasma bekerja itu adalah tempat paling pertama harus dibersihkan.”Saya sering lewat di RT 01, di situ biasanya masih terlihat begitu kotor, banyak sampah yang belum dibersihkan. Makanya saya ganti dengan orang yang memang belum memiliki pekerjaan sama sekali. Saya sudah klarifikasi ini di depan warga. Waktu dekat kami akan kerjakan ulang Ibu Rasma,” ucap Rudi.
Terkait dengan proyek masjid Pohea, Rudi menambahkan, dia tetap komitmen menunggu hasil kajian dari tim ahli yang sudah dipercayakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kepsul. “Nanti hasil dari tim ahli seperti bagaimana, baru saya akan mengajak masyarakat terutama BPD, pengurus masjid An Nur Desa Pohea, tokoh agama, tokoh adat, toko masyarakat dan pemuda untuk kita rembug kembali,” ujarnya.(nai)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)
Berikan Komentar pada "Pecat Penyapu Jalan, Kades Pohea Didemo"