Angkutan Umum Sepakat Tetap Angkut Warga Gamhoku

Kasat Lantas Polres Halut, AKP Safrudin Jafar bersama Ketua Organda Halut Astro Labada mendatangi pangkalan sopir Angkutan Dalam Kota

TOBELO – Puluhan masyarakat yang didominasi para ibu-ibu, Senin (27/04/2020) melakukan aksi boikot jalan dengan melarang kendaraan melintas di dalam desa Gamhoku kecamatan Tobelo Selatan kabupaten Halmahera Utara (Halut). Hal ini dilakukan lantaran masyarakat merasa ada perlakukan yang tidak adil yang dilakukan angkutan umum dengan tidak mengangkut para penumpang asal Gamhoku.

Pembokotan jalan ini kemudian membuat pihak Pemda dan Polres Halut turun ke lokasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat serta menjanjikan akan mencarikan solusi terhadap apa yang dirasakan masyarakat dengan adanya perlakuan yang tidak adil akibat dari salah satu masyarakat asal Gamhoku yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Fajar Malut.com di desa Gamhoku menyebutkan pemboikotan jalan yang dilakukan yang didominasi para ibu-ibu lantaran sejak belakangan masyarakat kesulitan dalam mencari nafkah serta ingin bepergian ke kota untuk membeli keperluan sehari-hari. Bahkan para sopir takut mengangkut penumpang dari Gamhoku. “Bayangkan torang tahan angkutan saja tidak mau berenti. Padahal torang juga butuh kendaraan ke kota untuk membeli keperluan serta mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup,” jelas Uli.

Uli menyebutkan, jika kemudian apa yang menjadi aspirasi tak kunjung dicarikan solusi maka akan dilakukan aksi lanjutan kembali.

Selain itu, warga desa Pale yang bersebelahan dengan desa Gamhoku pun mendapat perlakukan yang hampir serupa. Yuyun misalnya menyebutkan, warga yang ingin ke kota, sangat sulit ketika akan naik angkutan umum.

Menindaklanjuti terkait hal itu, pada Selasa (28/04/2020), Kasat Lantas Polres Halut, AKP Safrudin Jafar bersama Ketua Organda Halut Astro Labada mendatangi pangkalan sopir Angkutan Dalam Kota (Angkot) untuk menyampaikan pesan Kamtibmas terkait dengan aksi pemalangan jalan yang dilakukan oleh sebagian warga Gamhoku kecamatan Tobelo Tengah, pada Senin (27/04/2020).

Kepada para sopir angkot, Kasat Lantas mengingatkan agar tidak mempercayai informasi yang ada di media sosial (Medsos). “Informasi yang biasanya di medsos tingkat keakuratan masih diragukan dan saya minta para sopir tidak mempercayainya. Hal ini yang menyebabkan kegaduhan di masyarakat. Harusnya media resmi jadi sumber informasi masyarakat yang beritanya dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Hal serupa disampaikan Astro Labada. Menurutnya, informasi hoax yang beredar seperti adanya warga Gamhoku yang positif Corona, tidak harus percaya dengan menjastis bahwa masyarakat seluruhnya sudah terkontaminasi. “Untuk yang positif sudah di rawat di RSU Chasan Bosoeri Ternate. Sementara keluarga yang bersangkutan telah dikarantina pemerintah melalui Tim Satgas Covid-19,” jelas Astro yang juga merupakan anggota DPRD Halut ini.

Alhasilnya dalam melakukan dialog dengan para sopir di samping Bank Mandiri, kemudian disepakati bahwa penumpang asal desa Gamhoku akan diangkut dan tidak mengikuti kemauan penumpang lain. Begitu juga sama halnya di terminal baru Wosia, Kasatlantas dan Ketua Organda melakukan sosialisasi yang sama dan kemudian dilakukan kesepakatan bersama. (Fer)

Berita Terkait

Berikan Komentar pada "Angkutan Umum Sepakat Tetap Angkut Warga Gamhoku"

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*