BOBONG – Juru bicara gugus tugas penanganan percepatan pencegahan Corona Virus Disiase (Covid-19), Kabupaten Pulau Taliabu, Aema Larakaba menyatakan, kedatangan perwakilan Kemenkes dan lembaga kesehatan dunia (WHO) bersama Gustu Covid-19 Malut tujuannnya untuk memonitoring.
“Kami antusias dengan kabar ini, namun kabar ini terlalu berlebihan. Kedatangan inikan untuk monotoring. Kalau mereka ke sini berarti, meraka sangat perhatian dengan daerah kita, ” ungapnya, kepada awak media Senin (29/6)
Meskipun mengaku masih dalam serba terbatas, karena kelengkapan dan sumberdaya, Aema mengaku tim gustu sudah bekerja maksimal dalam melakukan pencegahan virus corona di Taliabu.
“Kunjungan mereka untuk melihat kinerja kita selama ini seperti apa, walaupun daerah kita dengan serba keterbatasan, baik dari peralatan maupun tenaga medis, tapi kita bekerja sudah maksimal,” katanya.
Menurutnya, tahapan penanganan sudah sesuai protokol dan rapid tes juga diyakini sudah memenuhi standar WHO. “Rapid tes yang sudah kami laksanakan kurang lebih 2000 orang, kalau berdasarkan data rillnya 1,609 orang yang sudah dilakukan rapid tes itu apdetan data yang kemarin 27 juni 2020. Dari sekian banyak orang yang ikut rapid tes hasilnya semua non reaktif,” jelasnya.
Sejauh ini tim medis gustu taliabu sudah melakukan pelatihan untuk pengambilan swab dan untuk pengambilan swab itu tenaganya sudah tersedia. Hanya saja permintaan alat Swab ke provinsi belum diberikan karena Taliabu masih nol kasus reaktif, termasuk kasus positif.
“Ada hasil rapid tes yang reaktif baru bisa dilakukan swab. Sementara dari hasil rapid test, kami belum yang reaktif,” terangnya (bro)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)