TERNATE – Kota Tidore Kepulauan masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Berdasarkan data infografis yang diterbitkan Gugus Tugas Covid-19 Malut pada Selasa (18/8), Kota Tidore tercatat masih mengoleksi kasus terkonfirmasi positif sebanyak 263.
Sedangkan kasus suspek 3 orang, kasus probable 1 orang, pemantauan kontak erat 66 orang, kasus meninggal 18 orang, dan kasus sembuh 185 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Malut, dr. Alwia Assagaf menjelaskan, hingga Selasa kemarin Kota Tidore Kepulauan masih berstatus sebagai daerah zona merah (beresiko tinggi) penyebaran wabah corona.
“Sampai kemarin itu masih merah dan penilaian zonasi itu ada empat macam, salah satunya itu dari survei epidemiologi dan kepatuhan masyarakat,” katanya.
Dikatakan, dari 10 Kabupaten dan Kota, Hanya Kabupaten Taliabu yang berstatus sebagai daerah zona hijau. Sedangkan Kota Tidore Kepulauan masuk dalam status zona merah. Daerah lainya berstatus zona orange. “ Per 8 Agustus kemarin itu Kota Tidore Kepulauan sebelumnya dari zona orange, berubah status menjadi zona merah, sedangkan yang lainya masih tetap di zona orange,” katanya.
Ini pengamatannya dari kasus surveilans yang dilakukan, kemudian ketersediaan sarana prasarana dan ditambah dengan disiplin masyarakat. Dikatakan, ini merupakan skoring dari penilaian sehingga muncul zonasi. “Di akhir Juli, selain Taliabu semua Kabupaten berada di zona orange, namun setelah masuk awal Agustus Tidore berubah menjadi zona merah lagi,” ucapnya.
Kata dia, jika dilihat dari potensi kasus positif di Malut masih tetap naik, namun sekarang posisi kasus terkonfirmasi positif tidak ada penambahan. Tetapi ini mesti dianalisis oleh Kabupaten dan Kota. kemudian surveilans
Sekarang ini, kata dia mulai rata atau posisinya mulai berkurang penambahan kasus positif. Tidak seperti di awal, itu yang harus dianalisa oleh Kabupaten dan Kota, kemudian surveilans-nya juga harus semakin giat dilaksanakan. “Kami melihat bahwa kegiatan surveilans epidemiologi yang dilakukan oleh Puskesmas juga makin menurun. Kami bisa memaklumi mungkin karena tenaga di Puskesmas juga terbatas, sehingga kalau mulai dari akhir Maret sampai saat ini Puskesmas melakukan giat mulai menurun,” jelasnya. (nas)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)