Harga Kopra di Halut Terus Merangkak Naik

Petani Kelapa

TOBELO – Harga komoditi di Kabupaten Halmahera Utara terus merangkak naik. Seperti kopra, yang menjadi penghasilan utama petani kini terus rangka naik hingga menembus harga tertinggi Rp 11,800 perkilo. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Halut, Nyoter Koenoe menyebutkan, dalam rekap hasil pemantauan harga komoditas, salah satunya kopra dari 13 pengusaha hingga 27 Juli 2021, rata-ratanya pengusaha membeli untuk harga terendah yakni Rp 1,400 per kilo, sementara untuk harga tertinggi yakni Rp 11,800 perkilo. 

“Untuk harga tertinggi dibeli pengusaha dari Bukit Zaitun dan harga terendah dibeli UD Idola. Harga yang dipatok ini akan terus naik jika pengusaha yang membeli kopra dari Halut terus naik,” jelasnya, Selasa (03/08/2021).

Baca juga:  BI Malut Pastikan Kebutuhan Uang Terjaga Jelang Nataru

Lanjut Nyoter, untuk harga komoditi lainnya seperti pala, cengkeh dan coklat juga dipantau harga yang dibeli 11 pengusaha, harga terendah dibeli pengusaha UD Idola sebesar Rp 100.000 per kilo, sementara harga tertinggi dibeli pengusaha 7 dengan harga Rp 105.000 perkilonya. “Untuk harga fuly dibeli dengan harga tertinggi Rp 240.000 perkilonya. Sementara untuk cengkeh dan coklat dibeli dengan harga yang masih rasional, harga  cengkeh tertinggi Rp 105.000 per kilo dan coklat Rp 24,000 per kilonya,” terangnya. 

Ditambahkannya, dalam pantauan harga pasaran yang dilakukan Disperindag, harga sembako juga dilakukan, untuk harga sembako seperti beras, gula, minyak kelapa dan lainnya, masih berada pada harga normal. (fer)  

Baca juga:  TPID Halteng Siapkan Langkah Strategis Tekan Inflasi 
error: Content is protected !!