TERNATE – Dua bulan jelang berakhirnya tahun anggaran 2021, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), masih jauh dari yang ditargetkan tahun ini.
Plt Kepala BP2RD Kota Ternate Jufri Ali mengatakan, untuk realisasi PAD dari yang ditargetkan pada tahun ini sebesar Rp 119.666.660.918 dan terealisasi sampai 31 Oktober sebesar Rp 68.159.495.257,9 atau baru 56.96 persen.
Dari jumlah itu, kata dia, pajak daerah yang ditargetkan sebesar Rp 56.400.000.000 dan terealisasi sampai 31 Oktober sebesar Rp48 .243.919.585.86 atau 85.54 persen, retribusi daerah dari yang ditargetkan sebesar Rp 32.452.531.191 terealisasi sebesar Rp 14.537.645.042 atau 44.80 persen, sedangkan hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan ditargetkan sebesar Rp 4,6 miliar terealisasi Rp 2.487.275.591.85 atau 54.07 persen, sementara lain-lain PAD yang sah yang ditargetkan sebesar Rp 26.214.129.727 terealisasi sebesar Rp 2.890.655.038.16 atau 11.03 persen.
Dengan capain PAD yang rendah pada tahun ini, menurut Jufri, ke depan nanti Pemkot berencana memberlakukan sistem digitalisasi untuk penarikan pajak dan retribusi melalui sistem Transaction Monitoring Device (TMD) dan Mobile Payment Online System (MPOS) diharapkan lebih efektif. Karena dengan sistem ini dapat menghindari kebocoran. “ Karena tidak ada lagi pembayaran tunai, ini akan lebih memaksimalkan capaian pendapatan kita di tahun depan,” ungkapnya.(cim)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)