TIDORE – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi, berupa e-Retribusi atau penagihan retribusi berbasis online, sebagaimana yang dicanangkan oleh Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda) Kota Tikep.
Mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, melalui Wakil Ketua I DPRD Kota Tikep, Mochtar Djumati mengatakan tujuan penagihan retribusi berbasis online, agar dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan. Selain dari itu, hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir kebocoran anggaran.
“Program ini kami sangat sepakat, bahkan kami juga akan mengusulkan ke Pemkot untuk melakukan kerjasama dengan pihak Bank agar mereka dapat menyiapkan alat tagihan itu,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon. Selasa, (7/12/21)
Untuk pelaksanaannya, kata Ovos, sapaan akrab Mochtar Djumati, akan dimulai dari setiap pelabuhan yang ada di Tidore. Seperti di Pelabuhan Rum, Pelabuhan Ferry Dowora, Pelabuhan Ferry Galala dan Pelabuhan Ferry Loleo, selain itu juga akan difokuskan pada tempat parkir, terutama di terminal pelabuhan beserta terminal pasar.
“Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan bantuan, baik melalui Bank Maluku atau BRI, prinsipnya jika ada bank yang bersedia menyiapkan alat tersebut maka bank itu yang nantinya akan dibangun kerjasama,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pada tahun 2022, Pelabuhan Loleo juga akan dipercantik pada sisi darat, pasalnya di tahun 2021, pelabuhan tersebut dari sisi lautnya sementara dikerjakan. Selain pelabuhan loleo, diharapkan pada tahun 2022, Pelabuhan Rum maupun Ferry Galala dan Dowora juga sudah selesai dikerjakan, sehingga program penagihan retribusi berbasis online bisa dimanfaatkan.
“Jadi ke depan kita sudah bisa memformulasikan penagihan e-retribusi seperti tagihan yang dilakukan saat memasuki jalan tol. Olehnya itu, penagihannya nanti akan menggunakan kartu gesek, jadi kalau masyarakat belum memiliki kartu, maka petugas jaga bisa menggunakan kartunya yang telah disediakan,” pungkasnya.
Ovos berharap program gemilang ini sudah dapat direalisasi pada tahun 2022, sehingga dengan begitu, setiap sumber pendapatan asli daerah bisa dikontrol dengan baik, dan nilainya dapat meningkat untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat. (ute)