Penerapan Mata Pelajaran Bahasa Galela Mulai Berlaku Juli Mendatang

Revi Dara

DARUBA – Di bulan Juli mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), menerapkan bahasa daerah Galela sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pulau Morotai.

Bahkan penyusunan buku yang menjadi panduan pembelajaran juga sudah difinalisasi. “Tahapan penyusunan sudah selesai kemarin, tapi percetakan secara keseluruhan belum, kita masih proses. Memang dalam tahap penyusunan kemarin ada beberapa kali di revisi oleh tim penyusun dari Unkhair, tapi sudah selesai,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kabupaten Pulau Morotai, F Revi Dara saat ditemui wartawan kemarin.

Lanjutnya, untuk tahapan pencetakannya nanti dianggarkan secara maksimal di tahun 2023 mendatang. “Sekali lagi percetakannya akan diperbanyak pada tahun 2023, karena saat ini anggaran percetakan belum ada, sehingga percetakannya masih ditunda,” jelasnya.

“Kita juga belum tau per satu buku ini berkisaran berapa, tergantung dari jumlah halamannya. Kita baru prediksi satuan pendidikan itu minimal 1.000 buku, mungkin yang akan kita cetak,” sambung Revi.

Namun, kata Revi, bahwa untuk mengantisipasi agar proses pembelajaran bisa dilaksanakan secepatnya. Dikbud telah meminta soft copy ke tim penyusun Unkhair.

“Agar kita bisa pergunakan di bulan Juli nantinya, selain itu juga, karena ada fasilitas secara offline kita juga bisa pergunakan secara elektronik,” katanya.

Ia berharap, adanya mata pelajaran bahasa Galalea ini dapat mempertahankan pelestarian bahasa untuk generasi kedepan sehingga tidak punah.

“Oleh karena itu perlu dilakukan salah satunya melalui wadah pendidikan dengan melestarikan bahasa dan budaya lokal di Maluku Utara Khususnya di Pulau Morotai tetap kita lestarikan. Sehingga budaya yang ada yang merupakan warisan nenek moyang kita itu tetap terlestari sampai kapan pun,” tutup Revi. (fay)

Berita Terkait