TERNATE- Pelaksanaan seleksi kepala sekolah tingkat SMP di Kota Ternate yang hasil seleksinya telah diserahkan panitia seleksi ke Wali Kota pada beberapa waktu lalu, namun sampai kini belum ada kepastian waktu pelantikan. Hal ini diduga karena ada intervensi dari tim sukses pada hasil seleksi 15 kepala SMP tersebut, yang mengakibatkan jadwal pelantikan terus mengalami penundaan.
Padahal sebelumnya BKPSDM sudah menjadwalkan pelantikan kepala sekolah tersebut pada Selasa kemarin, namun harus diundur dengan alasan ruangan aula Wali Kota digunakan, tapi duga penundaan ini karena intervensi dari orang dekat.
Anggota Komisi I DPRD Kota Ternate Zaenul Rahman menantang pansel untuk membuka hasil perolehan nilai ke publik, dia menyebutkan jika sampai ada yang mengintervensi hasil seleksi tersebut.
“Pansel harus transparan buka ke publik, meski hasil penilaian itu bersifat internal namun untuk mencegah penilaian intervensi dan lainnya saya tantang pansel buka ke publik perolehan nilai setiap tahapan seleksi,” katanya Selasa (19/4/2022) kemarin.
Menurut Zaenul, tahapan seleksi itu sudah tuntas dilakukan, namun ada kesan yang muncul ke publik hasilnya di intervensi tim sukses, karena proses seleksi sudah selesai tapi sampai kini belum ada kejelasan pelantikan.
“Ada dugaan intervensi dari orang dekat Wali Kota, kalau model begini itu bisa di bilang merusak apa yang menjadi semangat awal kemarin melalui seleksi itu, supaya klir diluar kita minta pansel buka saja ke publik nilai dari hasil seleksi setiap peserta itu mulai dari makalah, wawancara sampai pada tes CAT,” pintanya.
Hal ini kata Zaenul, agar mereka yang nantinya ditetapkan sebagai Kepala Sekolah itu berdasarkan pada penilaian yang objektif dari pansel tanpa intervensi politik.
“Karena hal ini juga nanti mencedrai hasil seleksi yang sudah dilakukan oleh pansel, dengan semangat awal peningkatan mutu pendidikan di Kota Ternate, jangan di cedrai dengan intervensi politik,” tegasnya.
Terpisah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ternate Samin Marsaoly dikonfirmasi menegaskan, pihaknya menjamin dalam seleksi Kepsek ini tidak ada intervensi politik dari siapapun.
“Tidak ada intervensi terhadap seleksi kepala sekolah, siapa pun dia. Tidak ada urusan jatah – jatah, semua murni hasil seleksi,” ungkapnya.
Pansel sendiri kata dia, siap membuka hasil seleksi ke pubik jika itu yang diminta, karena selama ini pansel bekerja secara objektif berdasarkan pada semua tahapan seleksi yang dilakukan. Dimana hasil bagi yang tidak memenuhi syarat dan kompetensi sebagaimana diatur dalam edaran panitia seleksi (Pansel) tidak bisa dipaksakan.
Hal ini kata dia, dibuktikan dengan sejumlah peserta yang tidak memenuhi syarat di gugurkan saat tahapan pemberkasan beberapa waktu lalu.
“Dan pansel konsisten dengan itu, dan hasilnya telah diserahkan ke PPK,” tutupnya. Sementara berkaitan dengan waktu pelantikan pihaknya masih menyesuaikan.(cim)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)

