WEDA – Mendorong optimalnya kinerja pemerintahan desa (pemdes), sebanyak 52 kepala desa melakukan studi banding ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Rivani Abdul Rajak saat dikonfirmasi mengatakan, agenda studi banding kepala desa itu dalam rangka peningkatan kapasitas kepala desa. “Studi banding itu untuk tata kelola Pemerintahan Desa dan pengelolaan Bumdes,” ucapnya.
Kegiatan itu dibuka oleh Asisten Satu, Ahmad Rakib. Dan kesempatan itu hadir juga Direktur Penataan dan Administrasi Pemdes, Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan materi juga Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa, A. Fery S. Fudail. “Di Purwakarta, rombongan juga melakukan kunjungan lapangan di Desa Bojong Barat dan Desa Linggasari,” katanya.
Selain 52 desa ditambah juga pendamping DPMD dan pimpinan rombongan Asisten Satu, Ahmad Rakib jadi total 54 orang. “Sasaran banding adalah tata kelola pemerintahan desa dan pengelolaan bumdes,” tuturnya.
Sementara itu, sebanyak 9 desa tak ikut serta dalam studi banding itu diantaranya, Desa Yam, Desa Kacepi, Desa Sakam, Desa Bakajaya, Desa Fidijaya, Desa Nusliko, Desa Loleo, dan Desa Lembah Asri. “9 desa yang tidak ikut studi banding karena alasannya ada yang berhalangan dan ada yang sakit,” tukasnya. (udy)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)

