SANANA – Tahun 2023 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sula (Kepsul), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), fokus menurunkan angka stunting sesuai target nasional.
Kepala Dinas P2KB Kepulauan Sula Marini Nurali, saat dikonfirmasi Fajar Malut, Selasa (6/12/2022) mengaku, 2023 pihaknya fokus menurunkan angka stunting di Sula sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Kepala (Perka) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pasalnya, sesuai dengan Perpres nomor 72 tahun 2021 dan Perka nomor 12 tahun 2021 fokus menurunkan angka stunting 14 persen.
“Menurunkan angka stunting menjadi 14 persen, sebab ini adalah program nasional yang sudah dicanangkan dalam perpres dan perka BKKBN,” kata Marini Nurali.
Kemudian, demi menurunkan angka stunting tahun 2023 Dinas P2KB intens fokus dengan program yang sudah dicanangkan dalam Perpres dan Perka BKKBN tersebut.
Sebab, kata Marini, Dinas P2KB adalah lider sektor menurunkan angka stunting di Kepulauan Sula. “Untuk menurunkan angka stunting, kita sudah memiliki tim untuk mendampingi keluarga yang berisiko stunting di sula,” terangnya.
Marini bilang, demi menekan angka stunting, saat ini Dinas P2KB telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendampingi keluarga yang berisiko stunting, seperti calon pengantin atau pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui.
Bahkan, bayi satu tahun sampai dengan lima tahun, sebab itu bayi yang sangat berisiko stunting. “TPK terdiri dari ketua PKK desa, Bidan desa dan penyuluh KB dan kami juga memiliki mitra kerja, seperti TPKBD dan sub TPKBD,” tandasnya. (wat)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)