TIDORE – Meningkatnya penyakit HIV/AIDS di Kota Tidore Kepulauan pada tahun 2022 yang telah mencapai 13 kasus, dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 9 kasus. Menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tidore.
Sekretaris Daerah Kota Tidore, Ismail Dukomalamo, mengatakan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS, dibutuhkan adanya sinergitas data antara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore.
Pasalnya, sebagai lembaga teknis, dinas memiliki kewenangan untuk menyusun program dan melakukan kegiatan atas upaya-upaya pencegahan, baik itu melalui sosialisasi ataupun pemantauan terhadap penderita HIV.
Sehingga mengenai data HIV yang dikantongi pihak RSUD sudah harus disampaikan ke dinas, yang dilengkapi identitas dan alamat. Agar Dinas juga bisa mengetahui wilayah mana yang akan dilakukan pencegahan.
“Soal data HIV ini, dinas kesehatan juga harus tahu, sehingga mereka dapat menyusun program untuk melakukan pencegahan, soal data penderita itu memang tidak perlu di ekspos karena itu menyangkut dengan privasi seseorang,” ungkapnya.
Olehnya itu, dalam waktu dekat, Sekda berencana akan melakukan pertemuan dengan Dirut RSUD Tikep dan Dinas Kesehatan untuk membahas hal tersebut. “Insya Allah saya akan panggil Dirut RSUD dan Dinkes untuk kita bicarakan hal ini, terutama mengenai sinergitas data,” tandasnya. (ute)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)