TERNATE – Pada hari kedua sebanyak 10 kepala keluarga (KK) dan berjumlah 34 jiwa, pengungsi korban banjir bandang di Kelurahan Rua direlokasi ke rusunawa STIKIP yang merupakan salah satu hunian sementara (huntara) yang disiapkan Pemkot Ternate.
Dengan begitu, jumlah warga yang direlokasi ke huntara sampai hari kedua telah berjumlah 19 KK dari total 72 KK yang menempati SMK 4 Kota Ternate, dan tersisa 53 KK yang akan dikembalikan ke Rua, terhitung mulai Kamis (12/9/2024).
Kepala Dinas Sosial Kota Ternate Burhanuddin Abd Kadir mengatakan, relokasi pengungsi di hari kedua ini difokuskan untuk menempati rusunawa STIKIP sebagai hunian sementara, buat korban banjir bandang kelurahan Rua.
“Jadi pada hari kedua ini sebanyak 10 KK dan 30 jiwa yang dipindahkan ke rusunawa STIKIP,” katanya, pada Rabu(11/9/2024).
Menurutnya, hingga hari kedua ini, para pengungsi yang direlokasi ke hunian sementara (huntara) baik mes Pemda Haltim dan STIKIP sejumlah 19 KK dari 72 KK yang mengungsi ke SMK 4 Kota Ternate, sementara sisanya berjumlah 53 KK akan kembali ke Kelurahan Rua yang proses pengembalian dimulai pada Kamis (12/9/2024).
“Yang kembali ke Rua itu mulai besok (hari ini) kita proses, untuk sisanya 53 KK itu akan bergeser ke hunian awal mereka di Rua,” ungkapnya.
Dia menyebut, relokasi pengungsi ke hunian sementara baik STIKIP maupun mes Pemkab Haltim itu sudah dibatasi sampai 19 KK, meski begitu pihaknya masih melihat perkembangan ke depan, karena hunian yang disiapkan di rusunawa STIKIP itu sebanyak 11 kamar dan telah ditempati 10 kamar dan tersisa masih 1 kamar.
“Tapi yang kami close sekarang itu 19 KK, kalau pun masih ada tambahan maka kita harus verifikasi lagi secara ketat, karena mereka yang menempati huntara ini akan secara otomatis yang akan menempati hunian tetap (huntap), jadi yang tersisa 53 KK itu yang akan kembali ke Rua,” tegasnya.*
Editor : Hasim Ilyas
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)