Komisi II DPRD Ternate Optimis PAM Bisa Sumbang Deviden

Pertemuan Komisi II dan PDAM Ternate

TERNATE – Untuk memastikan kinerja dan capaian PAD yang dikelola Perumda Air Minum (PAM) Ake Gaale di tahun ini, maka pada Rabu (1/10/2025) kemarin, Komisi II DPRD melakukan kunjungan kerja dan rapat dengan para jajaran PAM Ake Gaale yang dipusatkan di kantor PAM.

Dalam rapat tersebut, Komisi II memastikan dengan kinerja PAM saat ini maka pada tahun depan PAM sudah akan bisa menyumbangkan deviden ke Pemkot Ternate.

Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate Junaidi A. Bachrudin mengatakan, pihaknya melakukan rapat dengan Perumda Air Minum Ake Gaale dikantor PAM Ake Gaale, ini dalam rangka untuk memastikan progres capaian PAD dan kinerja PAM. Dimana dalam rapat tersebut diketahui sejak Plt. Dirut PAM diamanahkan ke Samin Marsaoly ada sejumlah perbaikan kinerja dilakukan.

“Jadi tidak ada lagi tunggakan pembayaran retribusi kebersihan, jadi sampai di bulan Agustus 2025 itu sudah terbayarkan, dan tinggal September yang akan dibayarkan dalam waktu dekat ini,” katanya, usai rapat kunjungan kerja.

Dikatakan Junaidi, secara akumulatif target retrubusi sampah tahun ini sebesar 7 milyar, dan yang dikelola PAM Ake Gaale sekitar Rp4,2 milyar dan sampai Agustus capaiannya sudah 2,7 milyar dengan rata-rata capaiannya 350 juta sebulan, dan retibusi sampah yang dikelola PAM Ake Gaale ini pembayarannya melekat di rekening air yang besarannya 10.000 per keluarga, sementaranya sisanya ditagih Dinas Lingkungan Hidup (DLH.

“Biasanya capaian dalam setahun itu diangka 5-6 milyar tapi tahun ini diproyeksikan 7 milyar, jadi kalau untuk mencapai 7 milyar memang cukup berat. Tapi kita tadi melihat ada prospek perbaikan tata kelola perusahan, dan harapan Komisi II bersama jajaran Direksi Perumda Ake Gaale mungkin dalam 2 tahun akan datang PAM ini sudah memberikan deviden kepada pemerintah, karena sudah ada perbaikan kinerja,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya memastikan dalam tahun ini PAM Ake Gaale belum bisa memberikan deviden ke Pemkot Ternate, namun besar kemungkinan deviden akan dicapai pada tahun depan.

“Harapannya tahun depan sudah bisa ada deviden, karena sudah ada perbaikan dari aspek organisasi, apalagi kemungkinan besar ada perubahan komposisi Direksi sesuai Permendagri tahun 2024, dan terjadi perampingan sejumlah Kepala Bagian yang semula 9 dalam aturan baru tinggal 6, kalau begini maka terjadi pengurangan belanja pegawai ditambah dengan pembatasan rekrutmen pegawai karena kebutuhannya sekarang sudah melebihi, dari penghematan ini nantinya dapat memberikan keuntungan bagi perusahan,” jelasnya.

Lanjut Junaidi, selama ini yang terjadi PAM Ake Gaale kondisi keuangan berimbang, dimana pemasukan dan pengeluaran berimbang. Namun jika dilakukan penghematan belanja pegawai maka akan berdampak pada keuntungan perusahan.

“Tapi aspek utamanya tetap pelayanan masyarakat, tapi perusahan ini kan sudah lama jadi sudah harus ada deviden,” tandasnya.*
Editor : Hasim Ilyas

Berita Terkait