TERNATE – Seorang siswi di salah satu SMA Kota Ternate, Maluku Utara berinisial S (19) diduga menjadi korban kekerasan seksual dari oknum anggota TNI berinisial S. Terduga pelaku diketahui merupakan Babinsa di Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan.
Peristiwa tersebut bermula ketika korban memesan gelang melalui temannya di salah satu aplikasi online. Namun temannya yang berinisial AA itu mengaku kalau barang sudah dipesan, harganya Rp3 juta. Uang pesanan dipinjam dari orang tuanya, padahal gelang cuma seharga Rp80 ribu.
Sehingga, korban mengaku kalau dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu, namun AA terus memaksanya agar segera mengganti uang pesanan tersebut. Dari situ, AA justru memberikan jalan kalau mau menggantikan uang maka harus bertemu dengan oknum TNI tersebut.
AA lantas mengenalkan korban dengan pelaku di lapangan Kelurahan Kayu Merah. Saat itu oknum TNI kemudian memberikan uang kepada AA senilai Rp400 ribu. “Dari situ mulai terjadi bujuk rayuan sehingga pelaku mulai memegang payudara korban. Kami duga korban ini dijual oleh temannya,” kata Bahtiar Husni selaku kuasa hukum korban, Selasa (16/12/25).
Tidak sampai situ, lanjutnya, korban juga mengalami kekerasan sekasual sebanyak dua kali di salah satu indekos di Kelurahan Tanah Tinggi, dan satu kali di Kelurahan Jati. Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma berat sehingga tidak banyak bercerita ketika ditanya.
“Hari ini (kemarin red) kami dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Maluku Utara resmi melaporkan terduga pelaku oknum TNI itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Ternate terkait kasus dugaan pelanggaran kekerasan seksual,” tegasnya.(cr-02)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)

