Nama besar Malut United FC, salah satu club Liga 1 di Indosesia pada musim 2024-2025 saat ini bukan seperti membalik telapak tangan, semuanya bermula dari kepedulian salah seorang pengusaha yang berkeinginan untuk kebangkitan sepak bola di bumi Moloku Kie Raha.
Dia adalah David Glenn, pengusaha tambang asal Maluku yang punya tekad dan niat untuk bisa mengembalikan kejayaan sepak bola Maluku Utara, yang redup kurang lebih 17 tahun pasca Persiter Ternate tidak lagi berlaga di devisi utama.
Bahkan sejumlah gebrakan dilakukan demi kejayaan tim yang dijuluki Laskar Kie Raha ini, salah satunya dengan membangun stadion baru di Sofifi yang diberi nama Malut United Arena masih dalam proses pembangunan. Dan untuk menghilangkan kerinduan warga Maluku Utara agar dapat menyaksikan tim kebanggaan mereka bisa berlaga, dia kemudian bernisiatif melakukan renovasi Stadion Gelora Kieraha Ternate.
Dan itu bisa dilakukan setelah penandanganan kerja sama dengan Pemkot Ternate yang tuangkan dalam perjanjian dengan nomor: 400/105/2023, dan nomor: 02/PKS/MMS-KT/X/2023 yang diteken langsung Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dan Dirut PT MMS Dirk Soplanit serta Direktur PT. MMS Zainuddin Umasangadji tertanggal 25 Oktober 2023, kini renovasi stadion tersebut sudah rampung dan dapat digunakan sebagai perdana antara Malut United FC dengan Persis Solo pada Kamis (21/11/2024).
Dikutip dari berbagai sumber menyebutkan, Malut United FC terbentuk atas dorongan David Glenn, selaku Manager PT Mineral Trobos yang dibantu para tokoh, praktisi sepak bola nasional dari Maluku dan Maluku Utara.
Para tokoh ini yakni, Dirk Soplanit mantan Exco PSSI 2 periode, Maurice Tuguis selaku Match com PSSI, M. Asgar Saleh mantan Manager Persiter Ternate dan Muhdin Taha dari Askot PSSI Ternate.
Malut United FC milik dua perusahaan, yakni PT Malut Maju Sejahtera dan PT Mineral Trobos Group.
Direktur PT Malut Maju Sejahtera Zainuddin Umasangadji menjelaskan, kehadiran Malut United FC bermula dari rasa kepedulian, seorang pencinta sepak bola, dia adalah pengusaha bernama David Glenn. Setelah David selalu mengamati mengamati perkembangan. Pasang surut sepak bola di Maluku Utara, hingga dibentuklah klub ini.
Rencana terbentuknya Malut United FC mulai dibicarakan sejak akhir tahun 2022.
Pembicaraan itu melibatkan beberapa tokoh, yang diinisiasi oleh jajaran PT Mineral Trobos. “Kami mulai pembicaraan di Ambon, Manado hingga Jakarta soal pembentukan club ini,” katanya.
Dari pembahasan itu disepakati untuk, memulai langkah-langkah hukum dengan malakukan ‘take over’, salah satu klub Liga 2. Untuk kemudian dibeli dan dipindahkan domisilinya ke Maluku Utara, dan saat ini dinamakan Malut United FC.
Kemudian dari pembahasan itu, PT Malut Maju Sejahtera lakukan negosiasi, dengan pemilik klub Liga 2 PT Putra Delta Sidoarjo. Hingga akhirnya disepakati jual beli klub, PT Putra Delta Sidoarjo dan PT Malut Maju Sejahtera. Perjanjian itu kemudian langsung buatkan akta notaris pada 30 Januari 2023.
Dengan akta notaris tersebut, hingga klub sepakbola PT Putra Delta Sidoarjo berganti nama Malut United FC. Sesuai surat nomor :001/1/PDS/2023, tanggal 13 Januari 2023 ditujukan kepada Sekjen PSSI, dari situ awal mulanya Malut United FC terbentuk, manajemen kemudian mulai disibukkan dengan mempersiapkan tim official, rekrutmen pemain hingga persiapan stadion.
Singkatnya, Malut United melalui PT. MMS kemudian membangun komunikasi dengan Pemkot Ternate untuk melakukan renovasi terhadap stadion Gelora Kie Raha Ternate meski saat itu Malut United masih sebagai club di liga 2 Malut United, namun dengan itikad dan keinginan kuat agar Stadion Gelora bisa segera di renovasi meski pembicaraan awal terkendala karena miss komunikasi.
Namun, kesepakatan bersama antara Pemkot Ternate dengan PT. MMS tentang penggunaan dan pengembangan Stadion Gelora Kie Raha bisa terwujud yang dituangkan di akhir Oktober 2023, setelah ada dilakukan penandatangan perjanjian kerj sama nomor: 400/105/2023, dan nomor: 02/PKS/MMS-KT/X/2023 yang diteken langsung Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dan Dirut PT MMS Dirk Soplanit serta Direktur PT. MMS Zainuddin Umasangadji tertanggal 25 Oktober 2023, yang berlangsung diruang rapat eksekutif lantai III Kantor Wali Kota Ternate pada Rabu (25/10/2023).
Penandatangannya ini juga dihadiri sejumlah pimpinan OPD di Pemkot Ternate, perwakilan Asprov Malut, Askot Ternate, KONI Ternate, APPSI Malut, dan Ketua Club Persiter.
Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman mengatakan, setelah dilakukan MoU pada beberapa waktu lalu kemudian dilanjutkan dengan PKS berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dengan tetap melakukan penyesuaian terhadap sejumlah sarana yang sebelumnya telah dilakukan asesmen langsung dari PSSI termasuk aturan yang harus diikuti oleh penyelenggara baik pelaku sepakbola termasuk pemerintah daerah sesuai dengan peraturan Kapolri.
“Saya sendiri menyampaikan wujud syukur karena tahapan itu telah dilalui melalui penandatangan kerja sama atas pekerjaan hibah lapangan dan renovasi terbatas sarana prasarana yang ada, Alhamdulillah ini bagian dari upaya kita melibatkan pihak swasta. Karena pemerintah punya keterbatasan anggaran,” katanya.
Menurut dia, pelibatan swasta ini dilakukan untuk mendukung upaya Pemkot Ternate dalam merenovasi salah satu sarana prasarana yang ada di Kota Ternate, sebab Pemkot Ternate terkendala melakukan renovasi Stadion Gelora Kie Raha karena ada program prioritas kebutuhan lain di masyarakat. Namun dengan adanya dukungan pihak ketiga dalam hal ini PT. MMS yang berinvestasi untuk melakukan renovasi Stadion Gelora Kie Raha, hal ini menandakan adanya kebangkitan kembali sepak bola Ternate.
“Stadion Gelora Kie Raha ini setelah jadi nantinya, akan menjadi base camp sementara bagi Malut United yang merupakan bagian dari PT. MMS, kami atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih,” sebutnya.
Sementara, Dirut PT. MMS Dirk Soplanit menyampaikan, anggaran yang dituangkan dalam kesepakatan bersama antara PT. MMS dan Pemkot Ternate untuk renovasi stadion Gelora Kie Raha ini Rp.11.160.000.000. Dari jumlah itu kata dia, pekerjaan yang memakan anggaran terbesar itu atap dan tribun utama serta lapangan senilai Rp 4 Miliar, sisanya untuk item pekerjaan lain.
“Kita ingin stadion ini benar-benar layak dan memenuhi syarat melaksanakan sepak bola profesional di Indonsesia yaitu kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia,” katanya, usai penandatangan PKS.
Dikatakatannya, perbaikan stadion ini sedikit memakan waktu lama di perbaikan lapangannya, karena perawatan rumput membutuhkan waktu sampai 7-8 bulan untuk nantinya bisa dipakai dalam pertandingan. Kalau pekerjaan lain pelaksanaan bisa lebih cepat dari waktu yang ada.
“Kita tunggu rumput itu tumbuh dan akarnya saling mengikat, agar lebih kuat. Sehingga mereka yang ahli di bidangnya menyampaikan bisa butuh waktu rumputnya itu 7 sampai 8 bulan, jadi sambil menunggu rumputnya bisa dimanfaatkan mungkin pekerjaan lain sudah selesai dilaksanakan,” jelasnya.
Dengan dilakukan penandatanganan PKS ini kata dia, nanti jadi dasar hukum atau izin dari Pemerintah Kota Ternate untuk dilakukan renovasi stadion, dan pihaknya menjadwalkan pelaksanaan pekerjaan dimulai awal November 2023.
“Bahkan pekerja sudah siap, juga dengan rumput lapangan. Rumput lapangan kami akan bawa ke Ternate menggunakan kontainer tapi ada pendingin agar rumput bisa bagus dan tumbuh. Alat berat juga sudah siap,” ungkapnya.
Selain itu, Malut United FC yang saat itu masih berlaga di Liga 2 kompetisi 2023-2024 juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan stadion baru yang moderen di Sofifi, Ibu Kota Provinsi Malut yang diberi nama Malut United Arena pada Senin (14/8/2023).
Ambisi besar diusung Malut United FC, klub yang mengambil alih posisi Putra Delta Sidoarjo untuk berkompetisi di Liga 2 saat itu. Bukan sekadar ingin langsung promosi ke Liga 1 pada musim pertama, Malut United FC juga ingin mengembalikan kebesaran nama daerah Maluku Utara di kancah sepak bola nasional secara berkesinambungan.
Dan selama pembangunan stadion baru berlangsung. Stadion Kie Raha yang telah direnovasi nanti akan menjadi kandang sementara klub selama Malut United Arena, bahkan selama proses renovasi Stadion Kie Raha berlangsung, Malut United FC akan melakoni Liga 2 2023-2024 dengan bermarkas di Stadion Madya, Jakarta.
Dengan selesainya renovasi Stadion Gelora Kie Raha Ternate, maka jelang separuh musim 2023-2024 Malut United FC sudah kembali berkas di Kota Ternate. Bahkan, diawal laga perdana ini Malut United FC menjamu tim asal Jawa Tengah, Persis Solo yang digelar pada Kamis (21/11/2024) pukul 15.30 WIB atau 17.30 WIT.
Jelang laga yang mempertemukan dua club papan tengah ini, antusias warga cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan penjualan tiket yang dilakukan secara online, baik melalui laman website malutunitedfc.com dan aplikasi BRImo sejumlah tribun habis terjual.
Dimana, pada aplikasi BRImo sejak Sabtu (16/11/2024) tiket sejumlah tribun habis terjual, sementara dilaman resmi Malut United FC sampai Minggu (17/11/2024) juga sama termasuk tiket VVIP yang dipatok seharga Rp.2.000.000 juga habis terjual dan masih tersisa tiga tribun VIP yang dijual yakni VIP 2B, VIP 2A dan VIP 1A sementara sisanya sesuai data yang dikutip dari laman Malut United FC maupun BRImo habis terjual.
Tiket yang dijual sendiri dengan harga berbeda, untuk Tribun Utara dan Tribun Selatan atau berada tepat dibelakang gawang seharga Rp125.000, sedangkan Tribun Timur seharga Rp150.000, kemudian Wing Utara (1A dan 1B) seharga Rp250.000, Wing Barat seharga Rp300.000, VIP Barat seharga Rp400.000 kemudian VVIP Barat seharga Rp2.000.000.*
Editor : Hasim Ilyas
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)