TIDORE – Sikap Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kota Tidore Kepulauan Murad Polisiri yang bakal menyediakan pengacara untuk mendampingi Purnomo Ahmad terkait dugaan fitnah yang dilaporkan oleh Fadli Abd. Kadir mendapat sorotan dari Alumni PMII Tidore lainnya.
Dia adalah Fardi Hamid, dia menilai Murad Polisiri terlalu cepat berkesimpulan atas masalah yang dialami oleh kedua kader PMII tersebut, baik Purnomo maupun Fadli, sehingga langkah untuk menyediakan pengacara mendampingi purnomo dianggap lebay.
Pasalnya, jika Murad Polisiri merasa Purnomo adalah Kader PMII yang patut mendapat pembelaan hukum, seharusnya dia tidak menutup mata dengan keberadaan sahabat Fadli yang juga merupakan kader PMII. Olehnya itu Murad seharusnya mengambil langkah untuk memfasilitasi kedua kader tersebut untuk diselesaikan masalahnya secara kekeluargaan, bukan malah ikut memperkeruh suasana yang pada akhirnya membuat ketidakharmonisan di internal IKA PMII Tidore.
“Masalah Fadli dan Purnomo inikan bukan masalah organisasi, melainkan kesalahpahaman yang terjadi di kampung mereka, seharusnya Murad sebagai Ketua IKA PMII tidak boleh memandang sebelah mata atas masalah ini, melainkan harus ditelusuri informasinya seperti apa, karena sangat tidak mungkin Fadli mengambil langkah demikian tanpa ada alasan,” pungkasnya.
Selain mengingatkan, Murad untuk tidak berlebihan mengatasnamakan organisasi, Fardi yang juga merupakan Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Tidore Kepulauan ini mengingatkan kepada Murad terkait dengan masalah yang dialami Fadli dan Purnomo, sebaiknya diselesaikan pada tingkat kelurahan, sehingga tidak berdampak buruk terhadap kedua warga PMII itu.
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)
Berikan Komentar pada "Langkah Murad Polisiri Dianggap Lebay"