DARUBA – Dua hari terakhir ini, warga Kota Daruba dikeluhkan dengan tidak adanya pelayanan air bersih milik PDAM.
Setelah ditelusuri, ternyata suplay air dari PDAM ini disebabkan karena pihak Perusahan Listrik Negara (PLN) telah memutuskan aliran listrik ke mesin sumur bor PDAM dengan alasan iuran listrik belum dibayarkan.
Kepala PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Daruba, Rahmat, ketika di konfirmasi Rabu (02/12/20) terkait pemutusan listrik di PDAM dirinya tidak mau memberikan komentar.
“Untuk itu bisa lngsung di konfirmasi ke PDAM nya pak. Kalau sudah di bayar berarti tidak ada pemutusan,” singkat Rahmat melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (2/12/2020).
Terpisah, Direktur PDAM Pulau Morotai Hendrata Chandra saat dihubungi membenarkan telah terjadi pemutusan jaringan listrik oleh pihak PLN karena keterlambatan pembayaran sebesar Rp 46 juta.
“Hari ini (kemarin) juga akan dibayar tranferan ke bendahara PLN, saya sudah perintahkan untuk bayar supaya tidak ada masalah lagi. Ini bukan tunggakan sebenarnya ini hanya keterlambatan bayar saja. Torang kan bayar tanggal 1 sampai tanggal 20 jadi kalu belum bayar diatas tanggal 20 berarti sudah lewat pembayaran, karena torang pe permintaan juga kadang kalah terlambat,” jelas Hendra.
Hendra lantas menyesali sikap PLN yang tanpa koordinasi langsung melakukan pemutusan. Padahal, menurutnya, PLN dan PDAM sudah ada kerjasama untuk melayani kebutuhan masyarakat. “Biasanyakan 1 sampai 2 bulan baru lah dipustuskan, dulu-dulu katanya sebelum saya seperti itu. Kenapa hari ini baru 1 hari langsung dilakukan pemutusan seperti itu, makanya saya juga tidak terima baik dengan PLN, karena kita kan kerjasama untuk kebutuhan masyarakat,” kesalnya. (fay)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)