46 Rumah Warga Sangaji Kota Ternate Rusak

Terpisah, Lurah Sangaji To Kahar menjelaskan, rumah terdampak di Sangaji sesuai dengan data sementara sebanyak 46 kepala keluarga (KK), yang tersebar di RT02/RW01, RT/RW 03/01, RT/RW 10/04 dan RT/RW 11/04, rumah rusak berat 16 unit, rusak sedang 9 unit, rusak ringan 21 unit. Sementara mengungsi ke Sanggar Kegiatan  Belajar (SKB) dari data yang dikantongi sebanyak 35 KK atau 122 jiwa, sementara sisanya mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga.

Dia menghimbau ke warga yang rumahnya berada pesisir agar jangan terlalu dekat ke bibir pantai, karena gelombang pasang kerap terjadi pada pukul 17.00 WIT sampai 22.30 WIT. 

“Saya selalu imbau ke warga agar selalu memantau dan  jangan berada di pantai pada saat jam – jam tersebut. Saat ini sudah ada langkah penanganan berupa pasir, baik dari sumbangan warga dengan BWS melakukan back-tub dengan cara menimbun di daerah tepian pantai untuk mengantisipasi gelombang pasang,” cetusnya.

Baca juga:  Tebar Dipastikan Bebas Dari Indomaret

Meski begitu, BPBD juga melakukan aksi di lapangan  dan mendata kerusakan di bibir pantai. Dengan kondisi yang ada dia meminta, agar reklamasi di sisi utara dipercepat. “Warga minta supaya reklamasi di percepat,” pintanya. Proses data ini sewaktu-waktu bisa berubah disesuaikan dengan hasil pendataan yang terus dilakukan pihak kelurahan.

Sementara itu, menyikapi kondisi cuaca ekstrim yang melanda Kota Ternate tersebut, maka Pemkot Ternate mengeluarkan tanggap darurat untuk penanganan korban akibat gelombang pasang dan banjir rob. Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman mengatakan, pada Senin merupakan hari ketiga gelombang pasang. Hari ketiga ini gelombang pasang jauh lebih ekstrim dibandingkan hari pertama. 

Pembuatan tanggul darurat

“Bahkan mulai dari Selatan sampai ke Utara, banyak rumah warga yang ada di sepanjang pesisir pantai seperti Sangaji, Kasturian pantai ditambah Salero, kota baru dan Falajawa itu ombaknya sampai ke daratan,” katanya, Senin (7/12/2021) malam.

Baca juga:  Maksimalkan Pelayanan, PAM Ake Gaale Ternate Lakukan Perubahan Jalur

Untuk itu, kata Wali Kota, perlu adanya kewaspadaan kepada semua warga yang bermukim di sepanjang pantai, mengingat ada ikhtisar dari BMKG antara tanggal 6 sampai 19 Desember cuaca sangat ekstrim. “Saya meminta semua warga untuk betul-betul waspada, dan pada Selasa akan ditetapkan tanggap darurat oleh kepala daerah,” sebutnya.

Pemkot, kata dia, terus memantau perkembangan pada beberapa titik di pulau Ternate namun belum ada laporan kerusakan. “Saya minta masyarakat tetap tenang dan waspada dengan himbauan cuaca yang disampaikan BMKG, terutama mereka yang ada di seluruh pesisir pulau ternate, pulau Hiri, Moti dan Batang Dua yang jadi wilayah pemerintah kota Ternate, jadi saya harap masyarakat tetap berikhtiar bila dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dapat mencari tempat yang lebih aman, sehingga kita bisa meminimalisir potensi korban atau kerugian material bagi masyarakat di sepanjang pantai di Kota Ternate,” tegasnya. (cim)

error: Content is protected !!