RSUD Ir. Soekarno di Morotai Hutang Obat Rp 3 Miliar

Seraya menyampaikan, sistem pengambilan obat di Kimia Farma ialah sistem hutang. “Ambil obat ke Kimia Farma kita sistem hutang, dan kita sudah ploting disitu. Mana yang kita ploting untuk bayar, dan mana kita bayar hutang. Baik hutang lama, serta mana yang kita ploting untuk belanja tahun ini, “pungkasnya

Akan tetapi, Intan membantah pernyataan DPRD yang menyebut RSUD Ir Soekarno kekurangan obat, karena tidak lagi disuplai oleh Kimia Farma dengan alasan hutang tadi. 

“Walaupun kami memiliki utang di Kimia Farma, tetapi pihak kimia Farma masih tetap memberikan obat di Rumah Sakit, bahkan sampai sekarang kami masih pengambilan obat ke mereka (Kimia Farma),” katanya.

Hanya saja, Intan bilang, obat tidak semuanya ada di Kimia Farma pada saat dibutuhkan.  “Artinya kalau di Rumah Sakit tidak ada obat berarti kami alihkan ke mereka. Begitupun kalau di mereka obat tidak ada, berartikan memang tidak ada, berarti obat itu obat yang susah kami cari,” terangnya.

“Jadi bisa dibayangkan bahwa Kimia Farma sebesar itu saja tidak ada obat, apalagi kami yang cuma rumah sakit daerah,” tuntas Intan.

Seraya menyampaikan, sejauh ini pihak Kimia Farma menyarankan agar pengambilan obat terus dilakukan.”Justru pihak Kimia Farma sendiri yang sarankan kami, harus ambil obat ke mereka, “pungkasnya

Pewarta : Muhammad Rifai
Editor : Erwin Egga

Berita Terkait