TERNATE – Guru di Kota Ternate mengeluhkan sampai kini tunjangan profesi guru (TPG) pada triwulan akhir atau sejak Oktober hingga Desember tahun 2023 tak kunjung dicairkan BPKAD Kota Ternate. Padahal alokasi anggaran untuk TPG itu tiap tahun dialokasikan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik.
“Itu hak kami yang sudah lulus sertifikasi, cuman sampai sekarang TPG tiga bulan terakhir itu juga belum cair, padahal katanya dananya sudah masuk kemarin,” kata salah satu guru, kepada Fajar Malut pada Senin (8/1/2024).
Dia sendiri berharap, TPG segera dicairkan, sebab pihaknya sendiri hanya berharap dengan TPG tersebut bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
“Karena kami ini sebagian besar sudah kredit, jadi dengan TPG itu setidaknya bisa meringkan beban keluarga, kami mohon pak Wali perintahkan keuangan untuk bisa cairkan TPG kami itu, jangan pemerintah punya program pendidikan digaungkan tapi justru hak kami belum tersalurkan,” pintanya.
Kepala BPKAD Kota Ternate Abdullah H.M. Saleh dikonfirmasi mengatakan, untuk besaran hutan Pemkot Ternate nilainya masih menunggu data dari Kabid Kasda, namun dia memastikan ada hutang yang dibawa Pemkot Ternate ke tahun 2024.
Hal ini kata dia, karena DBH kurang salur yang biasanya pada akhir tahun ditransfer ke rekening kas umum daerah (RKUD) namun ditahun 2023 kemarin berbeda, karena melalui fasilitas treasurey deposit facility (TDF) yang melalui Bank Indonesia, hal ini sesuai dengan PMK nomor 19 tahun 2023.
“Tapi saat ini kita sudah buatkan surat ke Kemenkeu dengan melampirkan, segala dokumen yang menjadi syarat salur supaya dalam waktu tidak terlalu lama bisa diproses dan masuk ke RKUD,” karatanya, Senin (8/1/2024) kemarin.
Menurut dia, pada Januari ini hutang Pemkot yang terbawa ke tahun 2024, bisa terbayarkan. Hal ini lanjut Abdullah, termasuk tunjangan profesi guru (TPG) triwulan terakhir.
“Itu (TPG) juga insya Allah sehari dua dibayarkan, kalau guru-guru kita dahulukan, karena Perda APBD sementara berproses jadi setelah pembayaran gaji kita langsung bayarkan TPG,” ungkapnya.
Dia menyebut, besaran dana kurang salur milik Pemkot Ternate sendiri jika mengacu pada PMK nomor 90 tahun 2023 sebesar 48 miliar, namun angka pasti besaran dana yang masuk melalui Bank Indonesia belum diketahui secara pasti nilainya.
Hal senada disampaikan, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman. Dimana Wali Kota mengatakan, hutang Pemkot Ternate ditahun 2023 itu akan terbayar di Januari 2024 ini.
“Ini karena APBD belum berjalan, tetapi kita sudah menyanggupi untuk menyelesaikan itu, jadi semua termasuk (TPG),” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muslim Gani dikonfirmasi belum lama ini enggan berkomentar, dia beralasan terkait anggaran bukan kewenangannya.*
Pewarta : Hasim Ilyas
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)

