“Ahad (14/6) bertambah 8 orang yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh berjumlah 48 orang di Malut”
TERNATE – Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Maluku Utara (Malut) yang dinyatakan sembuh per Ahad (14/6) bertambah 8 orang. Sehingga total pasien yang sembuh berjumlah 48 orang. Kedelapan pasien yang dinyatakan sembuh tersebut diantaranya pasien (30) M. Yusuf (M. Susanto Domo), pasien (31) Abdurahim Deto, dan pasien (65) Rafdilan Moniaha asal Kabupaten Pulau Morotai.
Kemudian pasien (88) Nursita Syahruddin bersama ibu kandungnya pasien (95) Aisyah Hi. Basir asal Ternate yang sebelumnya diketahui pasien transmisi lokal. Kemudian pasien (90) Sapden Mangete yang merupakan anggota Polri. Selanjutnya pasien (32) Muhammad Naufal dan pasien (37) Hadi Suharno yang diketahui sebagai ABK KM. Dorolonda.
Amatan Fajar Malut dilapangan, sebelum dipulangkan ke delapan pasien tersebut diarahkan berjalan keluar dari kamar karantina menuju ke lobi Sahid Hotel Ternate. Saat berjalan menuju lobi utama hotel mereka disambut kerabat dan petugas gugus tugas percepatan Covid-19 Maluku Utara (Malut) dengan sejumlah flyer yang bertuliskan. “Selamat Ya Sudah Sembuh. #Gustu Covid-19 Malut”.
Pasien (88) Nursita Syahruddin saat diwawancarai mengaku, ia dirawat selama 1 bulan tiga minggu di lokasi karantina Sahid Hotel. Menurutnya, penyebab ia sembuh adalah selain diberikan obat dan dicek kewarasanya oleh tim psikolog, ia juga selalu berpikir positif. “Insya Allah apa yang terjadi di luar, sudahlah ada yang bicara, ada stigma awal-awal itu saya bodoh amat, karena saya tahu ini berpengaruh ke imun, karena awal-awal saya juga merasakan pas saya stress, saya langsung sakit, saya langsung drop, saya langsung meradang dan saya langsung demam. Dari situ yang saya berpikir oh saya tidak boleh stress, saya harus heaven, saya harus santai, saya harus tenang, itu sebenarnya pointnya,” singkatnya.
Ia mengaku sempat drop saat mengetahui ibunya juga terinveksi corona virus disease. Apalagi mengetahui kalau ibunya punya riwayat penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, asam urat dan sebagainya. “Tapi mereka (tim medis) langsung tahu, mereka konfirmasi dan memberikan porsi makan sesuai dengan apa yang mama butuh makan,” kisahnya. “Jadi saya sangat bersyukur sekali pada tim medis dan tim karantina, mama saya langsung sembuh dan tidak ada keluhan, padahal awal-awal ada keluhan,” sambungnya. Ia berpesan kepada warga Maluku Utara (Malut) yang sementara menjalani hari-hari penuh dengan keramaian, seperti kongko-kongko di warung kopi, berwisata di tempat keramaian agar dapat menahan diri.
“Saya anjurkan teman-teman tolong ini bukan penyakit yang biasa, banyak yang selalu menganggap itu penyakit konspirasi atau apalah. Ini penyakit yang nyata karena ada saya, ada mama saya, ada teman-teman saya yang berjuang di karantina maupun di isolasi, tolong hargai mereka (petugas medis),” harapnya. Kata dia, harus ikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti jaga jarak, tetap cuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan jangan dulu keluar di keramaian.
“Kalau tidak penting tolong jangan keluar, di rumah saja, tolong lindungi diri kita dan keluarga kita apalagi orang tua kita,” singkatnya. (nas)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)