TERNATE – Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara (BI Malut) menyiapkan 66 titik jaringan penukaran uang di Malut. Itu dilakukan dalam rangka memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang kartal, dan uang pecahan kecil.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malut, R. Eko Adi Iriyanto mengatakan, 66 titik tempat penukaran uang tersebut tersebar pada bank konvensional di Kota Ternate, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Pulau Sula, Kabupaten Pulau Taliabu dan Kota Tidore Kepulauan.
“Ini untuk meningkatkan layanan pemenuhan/penukaran uang kartal-Uang Pecahan Kecil (UPK) di 66 titik jaringan kantor bank yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara,” kata Eko.
Menurut dia, di tempat layanan penukaran uang tersebut juga menyelenggarakan kegiatan edukasi rupiah dan mengedepankan konten Cinta Bangga dan Paham Rupiah.
“Jadi edukasi rupiah ini kita berkolaborasi dengan tokoh agama, pegiat ekonomi dan keuangan syariah, agar masyarakat dapat mengetahui penggunaan rupiah dengan benar dan telat,” singkatnya.
Sementara itu, Selama ramadhan hingga masuk lebaran Idul fitri, Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyediakan uang sebanyak Rp. 1, 45 triliun.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Malut, R. Eko Adi Irianto mengatakan, pemerintah telah melakukan penyesuaian kebijakan pelaksanaan ibadah di bulan ramadhan hingga mudik lebaran. Untuk itu, BI selaku otoritas di sistem pembayaran telah menyiapkan uang kartal sejumlah Rp 1,45 triliun,” katanya saat menyampaikan tarhib ramadhan pekan kemarin.
Lanjutnya, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama ramadhan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022, yang diproyeksikan mencapai Rp 876 miliar atau meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Tahun ini, BI menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang mengambil tema Serambi Rupiah Ramadhan: Belanja Bijak dan Rawat Rupiah.
“Dengan tema tersebut, kami mengajak masyarakat agar makin bijak menggunakan rupiah dalam bertransaksi. Tidak berlebihan dan sesuai kemampuannya, sehingga fluktuasi harga barang akibat meningkatnya uang yang beredar selama ramadhan dapat lebih terkendali,” ungkap Eko.
Eko mengajak kepada masyarakat untuk makin bijak dalam memperlakukan rupiah sebagai alat pembayaran dan salah satu simbol kedaulatan negara.
“Pada bulan yang penuh berkah ini, tradisi ‘Tambaru Doi’ berupa kegiatan berbagi rezeki dengan sesama akan meningkatkan kebutuhan uang yang harus kami siapkan ketersediaannya,” ujarnya.
Sekadar diketahui, kegiatan yang dilakukan, yaitu layanan kas keliling secara retail yang berlokasi di depan kantor Walikota Ternate setiap Hari Senin sampai Rabu mulai tanggal 6 April 2022 berkolaborasi dengan penyelenggaraan Pasar Ramadhan bersama HIMBARA. (nas/nai)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)