BOBONG – Keberadaan perusahaan tambang di Kabupaten Pulau Taliabu bukan hanya menguntungkan daerah, namun juga warganya. Buktinya, petani lingkar tambang dalam sepekan, memasok sayur-sayuran ke PT. Adidaya Tangguh (ADT) sebanyak 1 ton.
Petani yang memasok sayuran itu berasal dari di Desa Tolong, Kecamatan Lede, tempat perusahaan tersebut beroperasi terbagi atas 5 kelompok. “Sekarang, petani di Desa Tolong itu bisa menghasilkan lebih dari 2 ton. Namun PT. ADT meminta sebesar 1 ton,” kata Kadistan Taliabu, Septinus Barunggu, pekan kemarin
Menurutnya ini sebagai langkah strategis untuk mengembangkan potensi pangan lokal. Desa Tolong, kata dia, sebagai area hortikultura yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas para petani.
Selain dijual ke perusahaan, pangan lokal itu juga dijual ke warga sekitar Kecamatan Lede. “Kalau mereka kesini (jual di Bobong) kan jauh, makanya kami melihat ada prospek pemasarannya ke tambang,” ujarnya
Kendati begitu, persoalan pangan, terutama sayur dan buah di Ibukota kabupaten masih bergantung dengan daerah lainnya alias impor, seperti Sulawesi. Ini disebabkan desa desa yang tersebar di tujuh kecamatan lainnya masih sulit untuk mendatangkan hasil perkebunannya di ibukota akibat akses transportasi jalan yang belum memadai .
Para pedagang yang mengandalkan petani di ibukota Bobong kerap kesulitan untuk mendapatkan pasokan sesuai yang dibutuhkan. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual di Sulawesi ikut memengaruhi harga jual di pasar Bobong. Sementara potensi petani di desa desa tak jarang dibiarkan membusuk percuma di perkebunan lantaran terkendala akses jalan ke ibukota. (bro)
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)