WEDA – Fraksi Nasdem Gerakan Rakyat mempertanyakan kinerja Pemerintah daerah Halmahera Tengah (Halteng) terkait realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD Halteng yang tidak maksimal, sehingga target yang ditetapkan tidak tercapai, padahal sumber PAD yang bisa dioptimasi masih sangat banyak.
“Pemerintah harus konsen menggali sumber-sumber pendapatan yang lain selain yang bersumber dari beberapa perusahan tambang,” pinta Ketua Fraksi Nasdem Gerakan Rakyat, Munadi Kilkoda.
Dia mencontohkan sumber pajak yang bisa dioptimasi, seperti pajak rumah makan, usaha kos-kosan, IMB untuk bangunan usaha dan pemukiman, maupun galian C yang bertaburan tanpa izin ini.
Munadi juga menyoroti realisasi Belanja Modal jauh dibawah target atau 44,97 persen dari anggaran yang ditetapkan. “Secara teori, realisasi belanja modal yang rendah akan mempengaruhi kinerja ekonomi daerah. Kinerja ekonomi yang rendah itu dapat melahirkan kemiskinan,” sebutnya.
Fraksi Nasdem meminta agar ini tidak boleh terjadi lagi pada tahun anggaran berikutnya. Realisasi belanja modal harus ditingkatkan, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Meski begitu, Munadi mengaku, tidak mungkin semua target-target yang sudah tetapkan dalam satu tahun anggaran dapat tercapai 100 persen. Namun tidak berarti bahwa kemustahilan itu lantas membuat untuk tidak melakukan introspeksi.
“Target yang belum tercapai harus jadi renungan dan evaluasi, sehingga pada pelaksanaan APBD di tahun berikutnya, bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Namun dia juga harus memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati, berkat kepemimpinan mereka, Laporan Keuangan pada tahun 2021 masih mendapat Predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Sebuah pencapaian yang luar biasa selama 4 tahun berturut-turut. Predikat ini harus sejalan dengan capaian dan hasil dari pelaksanaan APBD yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Halteng,” pungkasnya. (udy)