WEDA – Selain Tol Laut di Pelabuhan Weda, tampaknya Tol Laut di Pelabuhan Tapeleo, Kecamatan Patani Utara saat ini mulai menunjukkan geliatnya. Pasalnya aktivitas bongkar muat yang baru berkisar lima bulan ini berjalan cukup signifikan.
Dalam rangka itu, optimalisasi muatan balik tol laut dari seluruh pelabuhan di Indonesia terus digalakkan Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) dan Kementerian Perdagangan.
Kepala Wilayah Kerja atau Syahbandar Pelabuhan Patani, Gery Setiawan kepada Fajar Malut saat dikonfirmasi mengatakan, program Tol Laut yang beroperasi di Tapeleo sejak Februari 2022 atau sudah sekitar 5 bulan berjalan.
“Tol Laut di Pelabuhan Tepeleo mulai sekitar lima bulan ini. Alhamdulillah, selama lima bulan ini berjalan lancar,” ucapnya.
Dia mengaku dari sisi pemuatan barang datang rata-rata 3 sampai 6 kontener. Dimana barang datang itu berupa semen, besi, air mineral dan barang campuran lain.
“Sedangkan barang naik sebanyak 3 kontener berupa kayu olahan dan besi tua. Sementra hasil pertanian sampai saat ini belum ada,” katanya.
Meskipun jumlah barang datang dan naik masih dalam jumlah yang belum terlalu banyak, tapi dia yakin dan percaya kedepan bisa meningkat pesat. Sebab komoditas lain yang belum maksimal seperti hasil Kopra dan Pala di wilayah Patani belum ada yang memanfaatkan Tol Laut untuk dijual ke Surabaya, jika hasil komoditas pertanian ini dimaksimalkan kami yakin aktifitas barang naik dan akan meningkat,” jelasnya.
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)