Pemkot Ternate Diminta Percepat Selesaikan Pelabuhan Hiri

TERNATE – Pemkot Ternate diminta untuk menggenjot pembangunan pelabuhan Hiri, yang berada di Sulamadaha. Sebab pelabuhan itu jadi salah satu akses warga dari dan ke Hiri.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Fachri Bachdar mengatakan, pada 21 Januari 2023, pihaknya sudah turun ke lapangan untuk mengecek proses pekerjaan. Dan itu sudah berulang kali dilalukan. Dimana berdasarkan data lapangan, pada tahun 2022 pekerjaan tetrapod dengan pagu atau nilai kontrak Rp2.867.544.407. Kemudian waktu kerja selama 150 hari kalender, terhitung sejak 14 Juli sampai 10 Desember 2022.

Dimana kata dia, dalam pekerjaan tersebut menghasilkan sebanyak 360 buah, Tetrapod sebanyak itu, lanjut dia pada tahun 2021 pelaksana kegiatan sudah mengerjakan lebih dari anggaran Rp300 juta lebih, dengan alokasi anggaran pada tahun 2021 untuk pembuatan tetrapod sebesar Rp1.084.000.000. Namun hanya dibayarkan sebesar uang muka Rp300 juta lebih.

Baca juga:  Pengumuman PPPK Guru di Ternate Tunggu Kemendikbud

“Tapi, karena kontraktor pada saat itu sudah terlanjur melaksanakan percetakan jumlah tetrapod lebih dari nilai Rp300 juta lebih. Maka kelebihan dari tetrapod tersebut, kontraktor pelaksana pada tahun 2022 itu membayar kelebihan tersebut, sehingga ada ada sekarang sudah sebanyak 1.200 tetrapod yang dicetak,” ungkapnya, pada Senin (30/1/2023) kemarin.

Pekerjaan tersebut, menurut dia, dengan batas waktu yang harusnya pada 10 Desember, diperpanjang. Ini karena ada lucuran 20 persen ke tahun 2023.

“Jadi, ketentuan waktu sesuai perpres tentang pengadaan barang dan jasa itu bisa sampai 50 hari kalender. Namun, mereka memperpanjang hingga akhir Desember, ditanggal 24 itu mereka sudah selesai pekerjaan,” terangnya.

Dia menyebut, namun karena kondisi cuaca akibat gelombang tinggi sehingga ada pekerjaan yang terbawa ke tahun 2023.

Baca juga:  Pemkot Ternate Tetapkan 9 Juli Hari Raya Idul Adha

“Akhirnya terbawa hingga ke tahun 2023 dan saat kami turun pada tanggal 21 Januari 2023 itu semua sudah diatur di laut,” katanya.

Sementara itu, untuk tahun 2023, ada rencana anggaran sebesar Rp2,2 miliar. Dengan harapan tetrapod tahun 2023 ini sudah selesai.

“Perlu diinformasikan bahwa awalnya anggaran pekerjaan tetrapod yang berfungsi sebagai breakwater pemecah ombak itu direncanakan sebesar Rp10 miliar. Tapi satu dan lain hal, diubahlah redesain tata letak dan itu sudah melalui kajian-kajian dari tim konsultan maupun kelibatan tim akademisi Unkhair. Maka anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp2,2 miliar,” jelasnya.

Fahri mengingatkan, perencanaan sudah jalan, maka dalam waktu dekat ini pelaksanaan pekerjaan tahap III paling lambat akhir tahun ini sudah harus selesai dan masyarakat Hiri khususnya sudah dapat menikmati.

Baca juga:  Jamian Sebut Kadis PUPR Ternate Kurang Disiplin

“Artinya, ketika konstruksi sudah selesai dibuat. Maka fungsi dari pada kontruksi untuk menangkis ombak pada musim-musim tertentu sudah berfungsi secara maksimal. Insya Allah pelabuhan Hiri yang ada di Sulamadaha tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang menggunakan transportasi laut, informasi yang kami dapat PUPR menargetkan Maret itu kontrak fisik sudah jalan, dan akan melaksanakan pekerjaan,” pungkasnya.(cim)

error: Content is protected !!