TERNATE – Dinas Perhubungan Kota Ternate mengklaim capaian retribusi yang dikelola sampai di bulan Mei sudah mendekati 500 juta.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate Mochtar mengatakan, sesuai dengan data capaian yang dimiliki, pihaknya sudah melebihi diatas 258.500.000. Namun dia mengaku, pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi kedepan, sebab dengan perubahan tarif retribusi tidak serta mempengaruhi capaian pendapatan.
Sebab kata Mochtar, tantangan yang dihadapi pihaknya yakni pemberlakuan karcis menyesuaikan dengan tarif baru yang keluar pada bulan Maret dan April.
“Sehingga penerapan tarif baru itu baru kita lakukan di bulan itu, kami mengakui kalau kelemahan yang dihadapi itu salah satunya minim sosialisasi,” ungkapnya, pada Selasa (4/6/2024).
Menurutnya, sesuai laporan yang disampaikan petugas Dishub saat dilakukan evaluasi internal, menyebutkan warga saat membayar retribusi masih mengacu ke tarif lama, misalkan warga yang parkir di depan pasar higienis membayar dengan tarif 2.000 padahal tarif khusus ini sudah naik menjadi 4.000, begitu juga pada tarif parkir tepi jalan dimana warga masih membayar 1.000 padahal tarifnya sudah naik menjadi 2.000.
“Sehingga sosialisasi ini kami terus lakukan, dengan harapan ini bisa tersampaikan secara tuntas ke seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Dia menyebut, sosialisasi ini penting dilakukan, karena selama puluhan tahun warga Kota Ternate terbiasa dengan tarif lama dimana parkir tepi jalan sebesar 1.000 dan parkir khusus 2.000 seperti yang diatur dalam Perda 13 tahun 2010 yang baru direvisi pada tahun 2024. Dan ini jadi tantangan Dinas Perhubungan dan aparatur dilapangan saat melakukan penagihan, untuk itu pihaknya mengarahkan ke petugas intens melakukan sosialiasasi penyesuaian tarif baru.
“Jadi kita akan terus memberikan pelayanan terbaik, dan terpantau setoran kita di internal Dinas Perhubungan yang masuk sudah hampir 500 juta sampai di bulan Mei, kalau Juni kita baru mulai. Sehingga kami yakin di bulan Juni ini capaiannya sudah diangka 500 juta lebih, banyak waktu sampai 31 Desember dan perlu saya tegaskan kenaikan tarif retribusi tidak langsung membuat signifikan capain karena tantangan dilapangan juga cukup banyak,” jelasnya.
Lanjut dia, dari hasil evaluasi internal dan telah dilaporkan ke Sekda selaku Ketua TAPD dan juga Koordinator Pengelolaan PAD bahwa sejumlah titik yang potensinya belum maksimal, akan dilakukan rekrutmen SDM diluar PTT dan ASN. Kemudian, pihaknya juga berupaya untuk menerapkan sistem digitalisasi dalam rangka menggenjot pendapatan.
“Digitalisasi ini rencana pada pertengahan tahun ini kita uji coba peralatan, sehingga jika dimungkinkan capaiannya signifikan maka akan kita laporkan ke pak Wali dan Sekda untuk kita buat pengadaan sehingga petugas dilapangan tidak lagi menarik retribusi dengan sistem manual,” tandasnya.*
Editor : Hasim Ilyas
Jangan Ketinggalan Berita Fajar Malut di Channel WhatsApp.
(tekan disini untuk bergabung)