Pemprov Komitmen Capai TPB/SGDs 2030, ini Tantangan dan Dinamikanya di Malut

Pelaksanaan TPB, kata Sarmin, juga memerlukan biaya dan investasi yang memadai. Strategi pendanaan TPB idealnya tidak dapat hanya bertumpu pada anggaran pemerintah, namun diperluas pada sumber-sumber lain yang inovatif.

“Potensi pendanaan inovatif dapat berasal antara lain dari pelaku usaha, filantropi, dan potensi keuangan global (global finance). Penguatan sinergi antara pihak pemerintah dan non pemerintah termasuk dari sisi pembiayaan, diperlukan demi mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Disadari mekanisme pendanaan inovatif untuk mencapai SDGs masih menjadi kendala. Pemerintah berupaya mengembangkan skema blended finance dan memaksimalkan peran sektor swasta,” ungkap alumnus doktor politik UGM itu.

Selain itu, tantangan lainnya yang dihadapi adalah masih rendahnya pemahaman dan kapasitas di tingkat lokal, yang menghambat implementasi program SDGs. Kemudian Perubahan Iklim dan lingkungan yang menghadapi ancaman besar dari perubahan iklim.

“Termasuk meningkatnya bencana alam dimana wilayah pesisir seperti Maluku Utara sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim,” kata Sarmin.

Terkait dengan perkembangan implementasinya, tingkat kemiskinan di Malut yang menurun dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas rata-rata nasional di dua kabupaten yakni Halteng dan Haltim. Akses ke program perlindungan sosial masih perlu ditingkatkan. Ketimpangan pendapatan tetap menjadi tantangan, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Berita Terkait