Pengusaha Tempe Tahu Kena Imbas

Usaha Tahu-Tempe di Kota Ternate

TERNATE – Melonjaknya harga kedelai berimbas terhadap jalannya usaha tempe dan tahu di Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara (Malut).

Hal itu diungkapkan Hi. Mursih ketika diwawancarai di Pabrik Tahu dan Tempe miliknya di Kelurahan Jambula, Kamis (07/01/2021). Ia mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe ini di akibatkan karena harga kedelai naik tinggi harganya.

“Bukan naik lagi, tapi loncat, sehingga kita menaikan harga sejak akhir tahun 2020 yang lalu hingga kini menjadi 10 ribu, kalau sebelumnya itu 8.500,” jelasnya.

Kedelai milik Mursih dipasokan  langsung dari Surabaya, Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah sekali pengiriman dari Surabaya ke Ternate mencapai satu kontainer. “Per harinya di pabrik kita ini mampu memproduksi tahu dan tempe hingga kisaran 1 ton,” ungkapnya.

Kata Mursih, mereka memutuskan untuk menaikkan harga jual kepada pelanggan meskipun hanya kenaikan 50 rupiah. “Dari langganan juga nggak masalah katanya, tetapi dari sini memang pendapatan menurun, tapi nggak apa-apa lah. Biar untung sedikit yang penting lancar.” Katanya dengan nada pasrah.

Ketika ditanya apakah akan menyesuaikan harga tersebut dengan merubah ukuran tempe atau tahu, “Mursih mengaku hal itu tak akan dilakukan, sebab jika ukuran diubah lagi maka cetakannya pun akan diganti, dan itu tentu membutuhkan modal juga,” tutupnya. (one)

Berita Terkait