Relokasi Pedagang Kota Baru Terkendala Kesiapan Lokasi

Pedagang Pakaian Yang Bakal Dibongkar

TERNATE– Rencana relokasi pedagang dilakukan pada Rabu (9/3/2022) terkendala dengan kesiapan lokasi yang nantinya ditempati pedagang, sehingga jadwal relokasi di tunda. Padahal sebelumnya para pedagang ini di berikan waktu selama sepekan untuk tidak beraktifitas karena Pemkot akan mengembalikan pasar Kota Baru sebagai pasar rempah, hal ini sesuai dengan surat dari Disperindag nomor 800/65/DPP-KT/2022 tertanggal 1 Maret 2022 yang disampaikan Disperindag ke pedagang.

Dimana dalam surat itu di sebutkan, bahwa dalam rangka penataan pasar rakyat rempah-rempah kota baru agar dapat beraktivitas sesuai dengan fungsinya sebagai pasar Rempah-Rempan / Barito dan sembako, maka oara pedagangan yang berjualan pakaian, asongan, dan asesoris tidak diperbolehkan berjualan, dan diberikan kesempatan untuk membongkar sendiri, waktu pembongkaran diberikan selama tujuh hari, sampai dengan tanggal 9 Maret 2022. Penundaan ini mendapat dukungan dari Komisi II DPRD Kota Ternate.

Baca juga:  IMS Panen Sayur di Desa Sif Kam

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate Hasyim Yusup mengatakan, relokasi pedagang yang dijadwalkan pada Rabu tadi terkendala hal teknis dimana pihaknya belum siap.

“Karena beberapa tempat yang kita rencana gunakan untuk ditempati itu belum siap, jadi tadi kita rapat untuk buat pembersihan lokasi yaitu lantai dua pasar sabi-sabi dan lantai dua pasar ikan kering,” katanya.

Menurutnya, pembersihan itu di lakukan sampai lokasinya telah siap baru diberitahukan ke pedagang untuk di relokasi.

“Karena belum siap makanya kita pending sementara,” ungkapnya sembari menyebut para pedagang itu tetap akan direlokasi sebelum ramadhan, setelah persiapan lokasi itu sudah selesai dilakukan oleh Disperindag.

“Tapi kita tidak bisa menunda sampai idul fitri seperti yang di minta pedagang, jadi tetap kita lakukan relokasi,” tegasnya.

Baca juga:  Cakalang dan Tuna di Pasar Weda Masih Mahal

Karena nanti lokasi yang saat ini di tempati pedagang pakaian dan souvenir itu di tempati pedagang yang berjualan di belakang jatiland mall. “Jadi jumlah pedagang yang mau di relokasi itu kurang lebih 130 pedagang,” tandasnya.

Dia memastikan, seluruh pedagang yang di relokasi akan tersedia tempatnya itu, jika nanti ada pedagang tidak mau menempati lokasi yang di siapkan maka tidak bisa berjualan.

“Yang pasti di pasar rempah-rempah kota baru itu harus di kosongkan,” tegasnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate Mubin A. Wahid mengatakan, pihaknya mendukung langkah Disperindag  namun pihaknya juga tetap mengikhtiarkan agar pedagang yang direlokasi, seluruhnya diakomodir berjualan di lokasi yang pasar yang disiapkan.

Menurut  Mubin, sebelumnya Komisi II juga telah menyampaikan aspirasi pedagang ke Disperindag. Namun Disperindag berpendapat bahwa fenomena kesembrawutan pedagang ini sudah terjadi berulang kal,i sehingga Disperindag tetap melakukan relokasi pedagang demi mengembalikan fungsi pasar sebagaimana mestinya.

Baca juga:  Pedagang Kuliner Belakang Jatiland Mall Ditata, Pekan Ini Mulai Relokasi

“Yang penting diupayakan semaksimal mungkin supaya pedagang bisa terakomodir dan mereka bisa melaksanakan aktifitasnya,” katanya.

Jika kemudian Disperindag beralasan kalau penundanaan relokasi disebabkan, sedang melakukan pembersihan tempat hal ini juga di maklumi. “Saya rasa itu bagus, langkah yang diambil oleh Disperindag menata di atas (pasar sabi-sabi dan ikan kering) supaya ketika mereka pindah itu sudah siap untuk berjualan. Saya rasa itu cukup luar biasa,” ungkap dia.

Dikatakannya, penyiapan ruangan yang diperlukan pedagang sangat bai, agar ketika di relokasi mereka tidak lagi mencari tempat, tapi langsung mereka menempati lapak atau area yang telah ditetapkan.(cim/nas)

error: Content is protected !!