DARUBA – Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara melalui Koordinator Teknik PPK Morotai, Andika Konoras, angkat bicara terkait kerusakan jalan nasional yang menghubungkan Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) dan Morotai Selatan Barat (Morselbar).
Menurutnya, kerusakan jalan di wilayah tersebut disebabkan karena faktor geologi, bukan karena aktivitas kendaraan besar milik PT. Labrosco sebagaimana kecurigaan warga.
“Itu faktor geologi Pulau Morotai, salah satunya kontur tanah dasarnya merupakan jenis tanah endapan (lumpur) atau tanah dari gunung yang bukan tanah asli,” jelas Andika saat dikonfirmasi, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, kondisi tanah tersebut paling banyak di wilayah Daruba Kecamatan Morsel dan Wayabula Kecamatan Morselbar, daripada daerah lain.
“Itulah kenapa, jalan paling banyak rusak di wilayah tersebut,” katanya. Untuk kualitas jalan, bagi Andika, sudah didesain sama dengan yang ada di daerah-daerah lain. Misalnya, di Halmahera Utara dan Sofifi.
